L Latar belakang: Penghambat pompa proton merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan sekresi asam lambung dengan cara menghambat pompa proton secara selektif dan ireversibel. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan penambahan penghambat pompa proton pada natrium hipoklorit memiliki efek antibakteri yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan terhadap Enterococcus faecalis dan Escherichia coli yang memiliki pompa proton. Tujuan: Untuk mengetahui efek antibakteri kombinasi natrium hipoklorit 5,25% dengan esomeprazole terhadap pertumbuhan E. faecalis dan E. coli. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian in vitro dengan rancangan penelitian post-test only control design yang dilakukan di Laboratorium MiCORE FKG Universitas Trisakti. Dilakukan enam perlakuan terhadap E. faecalis dan E. coli. Enam kelompok perlakuan tersebut adalah esomeprazole 4%, esomeprazole 8,5%, omeprazole 8,5% kombinasi natrium hipoklorit 5,25%, esomeprazole 8,5%, natrium hipoklorit 5,25%, dan akuades. Hasil: Pada perlakuan esomeprazole 8,5%, kombinasi NaOCl 5,25% dengan omeprazole 8,5%, dan akuades tidak ditemukan zona hambat pada kedua bakteri. Didapatkan nilai rerata zona hambat terhadap E. faecalis sebagai berikut, larutan kombinasi esomeprazole 4% (16,18 mm (SD±1,60)), kombinasi esomeprazole 8,5% (14,20 mm (SD±0,21)), dan NaOCl 5,25% (25,90 mm (SD±1,46)). Terhadap E. coli didapatkan nilai rerata zona hambat sebagai berikut, kombinasi esomeprazole 4% (16,68 mm (SD±1,68)), kombinasi esomeprazole 8,5% (13,87 mm (SD±0,07)), dan NaOCl 5,25% (30,22 mm (SD±1,08)). Kesimpulan: Larutan kombinasi natrium hipoklorit dengan esomeprazole tidak lebih baik dibandingkan natrium hipoklorit 5,25% dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. faecalis dan E. coli.