DETAIL KOLEKSI

Analisis stabilitas transien dan perhitungan waktu pemutusan kritis pada bus tegangan tinggi 150 kv sistem kelistrikan Kalimantan Timur


Oleh : Abdul Aziz Ardani Putra

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Maula Sukmawidjaja

Pembimbing 2 : Chairul Gagarin Irianto

Subyek : High voltages;Electric measurements

Kata Kunci : voltage stability, maximum power transfer, critical clearing time, digsilent

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_STE_06212009_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_STE_06212009_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2016_TA_STE_06212009_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2016_TA_STE_06212009_Bab-2_landasan-Teori.pdf
5. 2016_TA_STE_06212009_Bab-3_Deskripsi-Sistem.pdf
6. 2016_TA_STE_06212009_Bab-4_Simulasi-Stabilitas-Transien.pdf
7. 2016_TA_STE_06212009_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2016_TA_STE_06212009_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2016_TA_STE_06212009_Lampiran.pdf

P Perkembangan ekonomi provinsi Kalimantan Timur tumbuh pesat seining dengan pertambahan penduduk clan industri. Sistem tenaga listrik yang ada di Kalimantan Timur terhubung ke dalam satu sistem 150 KV kompleks sehingga rentan terhadap gangguan, baik gangguan yang berasal dari internal maupu eksternal. Suatu sistem tenaga listrik hares dapat menjamin ketersedin an penyaluran tenaga listrik tanpa adanya pemutusan terhadap setiap beban yang terhubung ke sistem tersebut. Gangguan tersebut dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil, sehingga dapat mem_gkan konsumen terutama konsumen-konsumen industri. Untuk memperbaiki stabilitas sistem jika terjadi gangguan adalah dengan pemutusan segera dari sistem yang terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kestabilan sudut rotor. Untuk mendapatkan waktu pemutusan kids serta saluran mana yang merespon dengan cepat saat terjadi gangguan saluran transmisi di sistem Kalimantan Timur. Serta untuk mengetahui cara agar sistem terhindar dan gangguan yang dapat menyebabkan pemadaman total dengan bantu_an program simulasi Digsilent. Basil penelitian menunjukkan bahwa Faktor yang mempengaruhi kestabilan sudut rotor atau lepas dad sistem meliputi lokasi gangguan, pembebanan, waktu pemutusan dan reaktansi saluran. Setlah mengetahui waktu pemutus kritis di sistem kelistrikan 150 kV Kalimantan Timur, pembangkit yang berada pada saluran Manggarsari — New Industri yang mengalami respon tercepat terhadap gangguan untuk waktu beban puncak, sedangkan untuk luar waktu beban puncak pembangkit yang berada pada saluran Karang Joang - New Industri yang mengalami respon tercepat terhadap gangguan Penentu.an waktu pemutusan kritis. Agar sistem kelistrikan terhindar dari pemadaman total, maka untuk mengkoordinasi CB sebagai pengaman hares disetting sesuai dengan waktu pemutus kritis supaya sistem dapat terns berjalan sehingga proses penyaluran listrik ke konsumen lancar.

T The economic development in East Kalimantan is growing rapidly along with the growth of population and industry that need for power becomes a very important thing. Therefore it needed a system with a reliable and guaranteed duality. Power systems in East Kalimantan are connected into one system of 150 KV afready complex making it susceptible to disturbances, disturbances originating from both internal and external. An electric power system must be able to guarantee the availability of electrical power Ripply without disconnection of any load connected to the system. Disturbance can cause the system to become unstable, that could harm consumers, especially industrial consumers. To improve the stability of the system if there is disturbances with immediate disconnection from the compromised system. And calculate the maximum power transfer. The pui pose of this research is to find the factors that affect the stability of the rotor angle. To get the critical clearing time and which channel to respond quick& during disturbances in the transmission line system of East Kalimantan. And to know how to make the system avoid interference from that can cause a blackout with the help of a simulation program Digsilent. The results show that the factors that influence the stability of the rotor angle of the systems include fault location, loading, time of termination and reactance channels. After you know when the breaker critical in the electrical system of 150 kl7 East Kalimantan, plants that are in line A/langgarsari - New Industry is experiencing the fastest response against harmful for peak periods, while outside peak load power plants that are in line Karang foang - New Industry experiencing the fastest response to disturbances critical clearing time. So that the electrical system to avoid a total blackout, then to coordinate the GB as a safety should be set according to the time critical breaker so the system can continue to run so that the process of distributing electricity to consumers well.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?