Pengaruh teknik desinfeksi dengan ekstrak daun salam (syzygium polyanthum w.) terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat
L Latar belakang: Alginat merupakan bahan cetak yang sering digunakan dalam kedokteran gigi dan salah satu agen infeksi silang pada bidang kedokteran gigi. Proses desinfeksi dapat mengurangi kontaminasi dari bakteri namun dapat menyebabkan perubahan stabilitas dimensi pada hasil cetakan. Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum w.) memiliki kandungan antibakteri yang dapat digunakan sebagai desinfektan alami untuk cetakan alginat. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh teknik desinfeksi dengan ekstrak daun salam terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat. Metode: Sampel pada penelitian ini adalah cetakan alginat yang dicetak dalam mold spesifikasi ANSI/ADA no. 18. Total 27 sampel dibagi menjadi 3 kelompok berisikan 9 sampel. Kelompok A sebagai kontrol, kelompok B desinfeksi penyemprotan, dan kelompok C desinfeksi perendaman. Setiap sampel diukur dengan jangka sorong digital dan dianalisis secara statistik. Hasil: Nilai uji One Way Anova p < 0.05, disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna pada stabilitas dimensi cetakan alginat setelah proses desinfeksi penyemprotan maupun perendaman selama 10 menit dengan ekstrak daun salam. Kesimpulan: Teknik desinfeksi dengan ekstrak daun salam 25% selama 10 menit memiliki pengaruh terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat. Perubahan stabilitas dimensi cetakan alginat dengan ekstrak daun salam 25% masih dibawah standar ANSI/ADA no. 18 yaitu < 0,5%. Perubahan stabilitas dimensi cetakan alginat antara teknik desinfeksi penyemprotan dan perendaman tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.
B Background: Alginate is the main impression material in dentistry and often linked to cross infection in dental practice. Disinfection of the alginate impression proven to be the key in controlling bacterial contamination but also impacting the dimensional stability of alginate impression. Bay leaf extract (Syzygium polyanthum w.) contains antibacterial compounds which can be used as disinfectant agent for alginate impression. Purpose: To analyze the dimensional stability of alginate impression after the disinfectant application with bay leaf extract by spraying and immersion techniques. Methode: The sample of this study is alginate impression made from the mold specification ANSI/ADA no. 18. There are 3 groups of samples, respectively 9 samples in each group. Group A serves as control, group B use spraying technique, and group C use immersion technique. Results were measured by digital caliper and statistically analyzed. Result: One Way Anova resulted in p-values < 0.05, which means a significant difference in dimension after bay leaf extract disinfection procedures with spraying and immersion for 10 minutes. Conclusion: Disinfection technique with 25% bay leaf extract for 10 minutes have effect on alginate impression’s dimensional stability. The discrepancy is well below the ANSI/ADA no. 18 standard of < 0.5% dimensional change. There is no significant difference in dimensional stability between different disinfectant technique.