Tingkat pemahaman dokter gigi tentang patofisiologi mekanis gangguan temporomandibula : kajian pada dokter gigi umum di wilayah Jakarta
G Gangguan temporomandibula (TMD) merupakan istilah umum untuk gangguan yang berhubungan dengan persendian dan otot pada sistem pengunyahan dan jaringanpendukungnya. Gangguan ini telah menjadi topik yang cukup banyak diteliti dalam bidangkedokteran gigi karena merupakan nyeri orofasial yang paling umum timbul dari sistemmuskuloskeletal. Pemahaman dokter gigi umum berperan penting untuk merawat pasiendengan gangguan temporomandibula (TMD). Penelitian ini bersifat observational danbertujuan untuk mengetahui pemahaman patofisiologi gangguan temporomandibula (TMD)pada dokter gigi umum dalam praktiknya di wilayah Kota Jakarta. Kuesioner dibagikan secaraacak kepada dokter gigi umum di tempat praktik pribadi dan rumah sakit di wilayah KotaJakarta. Hasil kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden dievaluasi denganpemahaman dari ahli TMD. Penelitian ini menunjukkan tingkat pemahaman sebesar 25% yang membuktikan rendahnya tingkat pemahaman patofisiologi gangguan temporomandibula (TMD) pada dokter gigi umum di wilayah Kota Jakarta.
T Temporomandibular disorder (TMD) is a common term used to describe the problemsrelated to masticatory muscles, joints, and supporting tissues. TMD have been the subject ofconsiderable research in the field of dentistry, commonly causes orofacial pain inmusculoskeletal system. General dental practitioner's knowledge remarkably determines thetreatment of patients with TMDs. This research was done by observation. The purpose of thisresearch was to assess the understanding of general dental practitioners in Jakarta on TMDspathophysiology. Questionnaires were distributed randomly to general dental practitioner inprivate office and hospital in Jakarta. The answers of questionnaires which have been returnedby the respondents were compared to those of TMD experts. The results showed the overallknowledge level of 25% on TMD pathophysiology. This research showed that majority ofgeneral dental practitioners in Jakarta were lacking the knowledge on TMDs Pathophysiology.