Perencanaan bangunan pengolahan air minum (IPA) Sumamusi, Kota Bekasi
P Perkembangan Kota Bekasi berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan air. Untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Kota Bekasi pada tahun 2022 dengan kualitas memenuhi PerMenKes No. 492 Tahun 2010, direncanakan IPA Sumamusi berkapasitas 810 L/detik yang dibangun dalam dua tahap pembangunan. IPA menggunakan air baku dari SS Bekasi Pangkal. Parameter yang perlu diolah terdiri dari kekeruhan, TSS, BOD, COD, DO, fecal dan total coliform. IPA direncanakan pada lahan seluas 14,6 Ha di Kel. Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara. IPA Sumamusi terdiri dari unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan reservoir. Kriteria desain diperoleh dari IPA eksisting; IPA Teluk Buyung 3 memiliki efisiensi penyisihan 99,09% dan air yang dihasilkan memenuhi persyaratan PerMenKes No. 492 Tahun 2010 sehingga hasil evaluasi dapat digunakan sebagai kriteria desain IPA Sumamusi. Kapasitas intake IPA Sumamusi 810 L/detik menggunakan sistem perpompaan menuju unit prasedimentasi. Jumlah pompa intake 8 buah. Setiap pompa beroperasi dengan debit 135 L/detik dan head 16,5 m. Unit prasedimentasi terdiri dari 2 bak. Air dari unit prasedimentasi dikumpulkan pada sumur pengumpul untuk kemudian dipompa menuju IPA. Pompa IPA berjumlah 9 buah menggunakan spesifikasi sama seperti pompa intake. Koagulasi yang digunakan merupakan koagulasi hidrolis terjunan sebanyak 3 bak. PAC digunakan sebagai koagulan dengan dosis 52,2 mg/L, pembubuhan dengan pompa dosing. Flokulasi yang digunakan jenis mekanis dengan horizontal shaft paddle sebanyak 6 bak. Unit sedimentasi menggunakan plate settler dengan total 6 bak. Unit filtrasi yang digunakan merupakan rapid sand filter dengan dual media; pasir dan antrasit dengan total 18 bak. Desinfeksi menggunakan NaOCl dengan dosis 48,27 mg/L dibubuhkan pada reservoir melalui pompa dosing. Unit reservoir sebanyak 3 bak dengan tipe ground reservoir. Pengaliran air dari unit koagulasi menuju reservoir secara gravitasi. Biaya pembangunan IPA Sumamusi sebesar Rp 49.850.656.710 atau setara Rp 61.544.021 per L/detik dan biaya pembebasan lahan sebesar Rp 36.500.000.000. Biaya operasi dan pemeliharaan sebesar Rp 3.013.128.136 per bulan.
T The development of Bekasi City is directly proportional to its increasing water demand. In order to meet the water demand of Bekasi City year 2022 that complies with Minister of Health Regulation No. 492 Year 2010, Sumamusi WTP with a capacity of 810 L/sec is planned to be built in two stages. The WTP uses raw water from SS Bekasi Pangkal. Turbidity, TSS, BOD, COD, DO, faecal and total coliform are the parameters that require treatment. Stage I in the year of 2021, 2 units of 270 L/sec each will be built, and followed by another unit for the stage II in the year of 2022. The Sumamusi WTP is planned on an area of 14.6 Ha located in Marga Mulya Sub-district, Bekasi Utara District. Sumamusi WTP consists of intake, pre-sedimentation, coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, disinfection and reservoir units. Design criteria are obtained from evaluation of existing Teluk Buyung WTP 3 which has 99.09% removal efficiency of and the water produced complies with Minister of Health Regulation No. 492 Year 2010, thefore it can be applied for the Sumamusi WTP. The intake unit of Sumamusi WTP has a capacity of 810 L/sec and is equipped with 8 intake pumps with flow rate of 135 L/sec and a head of 16.5 m. The pre-sedimentation unit consists of 2 basins. Water from the pre-sedimentation unit is collected in a well and then pumped to the WTP with the help of 9 pumps which has the same specifications as the intake pumps. The type of coagulation unit is hydraulic coagulation with 3 basins. PAC is use as coagulant at a dose of 52.2 mg/L through a dosing pump. Horizontal shaft paddle flocculator is used with a total of 6 basins. The sedimentation unit uses plate settler with a total of 6 basins. Rapid sand filter is used as filtration unit with dual media; sand and anthracite coal with a total 18 basins. Disinfection using NaOCl at a dose of 48.27 mg/L is applied in the reservoir through dosing pump, with a total of 3 basins of ground reservoir. Water flows from the coagulation unit to the reservoir by means of gravity. The cost of building the Sumamusi WTP is IDR 49,850,656,710 or equivalent to IDR 61,544,021 per L/sec and the cost of land acquisition is IDR 36,500,000,000. Operation and maintenance expense are IDR 3,013,128,136 per month.