F Frekuensi kematian akibat penyumbatan pembuluh darah otak dan miokardmenurut Global Burden of Disease untuk Indonesia, disebutkan bahwa penyebab kematian nomor satu adalah stroke sementara Ischemic Heart Disease (4%)menempati posisi keenam. Banyak peneliti melaporkan bahwa penyumbatan pembuluh darah otak dan jantung sering terjadi akibat hiperaktivitas fungsi trombosit. Peningkatan kadar low density lipoprotein (LDL) dalam darah secara terus-menerus memaksa timbulnya aktivasi efek ‘pro-aterogenik’ sehingga terjadilah hiperagregasi trombosit. Selain itu, LDL oxidized menginduksi agregasi trombosit melalui aktivasi phospolipase A2. Penelitian lain menyebutkan tidak ada perubahan pada agregasi trombosit walaupun telah diberikan rilapladib(selective lipoprotein-PLA2 inhibitor). Oleh karena perbedaan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar low density lipoprotein terhadap agregasi trombosit. Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain potong silang. Sebanyak 80 data hasil pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kadar LDL serum dan agregasi trombosit diambil dari laboratorium Prodia Kedoya. Analisis data dengan menggunakan SPSS for windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis uji Chi-square menunjukkan bahwa orang dengan kadar LDL serumtinggi berisiko mengalami kejadian hiperagregasi trombosit sebesar 3,484 kalilebih besar dibandingkan pada orang dengan kadar LDL serum yang normal/rendah dengan nilai p 0,015 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapatpengaruh antara kadar LDL serum dengan terjadinya hiperagregasi trombosit. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kadar low density lipoprotein terhadap agregasi trombosit dan subjek dengan kadar low density lipoprotein tinggi lebih berisiko untuk mengalami hiperagregasi trombosit.