DETAIL KOLEKSI

Pemilihan partner potensial pada produk besi beton berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process dengan memperhatikan strategi perusahaan di PT. Total Bangun Persada

5.0


Oleh : Sindy Muksindyah S.A

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Hamzah Yunuzir

Subyek : Industrial procurement - Management

Kata Kunci : potential partner, concrete steel, Analytical Hierarchy Process Method, corporate strategy, PT. Tota

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_TI_06300339_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_TI_06300339_Bab-1.pdf
3. 2005_TA_TI_06300339_Bab-2.pdf
4. 2005_TA_TI_06300339_Bab-3.pdf
5. 2005_TA_TI_06300339_Bab-4.pdf
6. 2005_TA_TI_06300339_Bab-5.pdf
7. 2005_TA_TI_06300339_Bab-6.pdf
8. 2005_TA_TI_06300339_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2005_TA_TI_06300339_Lampiran.pdf

P PT. Total Bangun Persada merupakan perusahaan dibidang jasa konstruksi yang telah bany ak membangun gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat industri di Indonesia bahkan beberapa diantaranya ada di Singapura dan di Brunei Darussalam. Dalam mengerjakan proyek-proyek pembangunan, PT. Total Bangun Pesada membutuhkan supplier / partner potensial yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dengan baik . Besi beton merupakan salah satu bahan utama dalam suatu konstruksi bangunan yang vital dan memiliki nilai penggunaan paling besar dalam setahun. Dalam melakuk an pemilihan partner potensial, pendekatan yang digunakan adalah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dimana metode ini menggunakan persepsi manusia sebagai dasar dalam memilih altematif supplier tersebut. Pertama kali wawancara dilakukan dengan expert atau pihak yang berwenang dalam menentukan partner yang akan diajak bekerja sama, dalam hal ini pihak-pihak tersebut adalah bagian purchasing, logistik dan project development . Dari hasil wawancara diketahui kriteria-kriteria apa saja yang menjadi pertimbangan oleh pengambil keputusan dalam menentukan supplier yang akan dipilih. Kriteria-kriteria tersebut adalah harga, kualitas, pengiriman, fleksibilitas, pelayanan dan cara pembayaran. Setelah kriteria dan sub kriteria tersebut diketahui maka kuesioner dibagikan kepada para pengambil keputusan untuk mengetahui besar bobot untuk setiap kriteria dan sub kriteria. Hasil yang diperoleh dari kuesioner untuk kriteria harga adalah (0.051), kriteria kualitas (0.42), kriteria pengiriman (0.25), kriteria fleksibilitas (0.142), kriteria pelayanan (0.086) dan yang terakhir kriteria cara pembayaran (0.05). Dari hasil kuesioner juga diperoleh bahwa altematif supplier W mendapatkan bobot terbesar (0.337), diikuti supplier X (0.309), supplier Y (0.223) dan supplier Z (0.132). Analisa sensitivitas kemud ian dilakukan untuk menge ui perubahan preferensi supplier apabila terjadi perubahan persepsi pada semua bobot subkriteria. Dan hasilnya dalam penelitian ini menunjukkan bahwa W tetap menjadi prioritas pertama. Kemudian dari kriteria-kriteria yang digunakan pada metode AHP dibandingkan dengan kriteria yang ada pada strategi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kriteria yang selama ini dipertimbangkan oleh perusahaan telah sesuai dengan strategi perusahaan. Dari hasil perbandingan , kriteria yang digunakan pada metode AHP telah sesuai dengan strategi yang akan diterapkan perusahaan.

P PT. Total Bangun Persada is a construction company which has built numerous office buildings, shopping center and industrial center in Indonesia, and some of them located in Singapore and Brunei Darussalam. PT. Total Bangun Persada needs a potential supplier/partner who can fulfill the company's needs in working the development projects . Concrete iron is one of the vital major material in building construction and it has a large nwnber of usage in a year. In conducting the potential partner selection, the approach which is used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, where this method uses man perception as a base in the supplier altematif selection. An interview is the first thing done with the expert or the partyies in charge in deciding which partner will be asked to cooperate, in this case those parties are purchasing, logistic and project development department. From this point, it can be identifed what criterias are being considered by the decision maker in determining the supplier will be chose. That criterias are price, quality, delivery, fleksibility, services and term of payment. After identifying the criteria and sub criteria, then the quisoners are alloted to the decision maker to find the nwnber of weight for each criteria and sub criteria. The obtained results from the quisioner for price criteria is (0.051), quality criteria (0.42), delivery criteria (0.25), flexibility criteria (0.142), service criteria (0.086) and the last criteria is the payment term (0.05). From the result of the quisioner also obtained that altematif supplier W has the largest weight (0.337), followed be supplier X (0.309), supplier Y (0.223), and supplier Z (0.132). After that the Sensitivity analysis is conducted to discover the supplier preference change if the perpception for all weight changes. Then the result in this research shows that supplier W remains as main priority . From all of the criteria which is being used in the AHP method, they are compared with the firm's strategy criteria. It is done to discover whether the criteria that has been the company's consideration; has fulfilling the company's strategy or not. After the comparation is being done, the criteria which is used in the AHP method has fulfilling the strategy will be used by the company.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?