DETAIL KOLEKSI

Perbaikan mutu benang polyester 40 di unit spinning 2 PT. Argo Pantes Tangerang


Oleh : Kharisma Riza Nilasari

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Andry Bagio

Subyek : Manufacturing companies;Production process;Production scheduling;Time management;Industrial management;Production control

Kata Kunci : quality of polyester yarn, 40 units of spinning 2, PT. Argo Pantes Tangerang

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06307144_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06307144_2_Bab-1.pdf 4
3. 2012_TA_TI_06307144_3_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06307144_4_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06307144_5_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06307144_6_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06307144_7_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06307144_8_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2012_TA_TI_06307144_9_Lampiran.pdf

P PT. Indokarlo Perkasa merupakan perusahan yang bergerak di bidang manufaktur yang bergerak pada industri otomotif yang terbuat dari bahan karet. Sistem manufaktur yang diterapkan perusahaan adalah berdasarkan jumlah pesanan (make to order). Proses produksi pada departemen moulded ini memiliki pola aliran proses flowshop dengan n job dan m mesin. Permasalahan yang ada pada departemen moulded bagian mixing terjadi karena ketidakmampuan memenuhi permintaan produksi harian yang telah ditetapkan perusahaan. Produk yang diproduksi oleh departemen tersebut diantaranya N3624, E1645, N3620, N3721, dan E1707. Sehingga banyak pekerjaan yang tidak selesai dengan yang diharapkan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu perusahaan belum memperhatikan sistem penjadwalan produksi sehingga waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan tidak efektif. Penelitian tugas akhir ini bertujuan unjtuk menerapkan Theory of Constraint agar dapat mengidentifikasi stasiun kerja yang mengalami hambatan. Kemudian dengan pemberian time buffer dapat mengupayakan memenuhi kekurangan dalam terpenuhinya target produksi dari perusahaan. Selain itu diusulkan metode penjadwalan untuk meminimasi makespan dengan metode Bottleneck Scheduling. Theory of Constraint merupakan pendekatan teori kendala. TOC adalah suatu pendekatan ke arah peningkatan proses yang berfokus pada elemen-elemen yang dibatasi untuk meningkatkan output. Langkah yang dilakukan yaitu pertama dengan mengidentifikasi constrain dan hambatan pada kapasitas yang dibutuhkan dan kapasitas tersedia. Apabila kapasitas tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan sudah berarti terjadinya bottleneck. Ketika kapasitas kurang terpenuhi maka dibutuhkannya penambahan time buffer untuk memenuhi kekurangan yang dibutuhkan perusahaan. Selain time buffer yang diberikan, perusahaan membutuhkan usulan perbaikan dalam menjadwalkan job yang akan meminimasi makespan yang dibutuhkan perusahaan. Usulan penjadwalan yang digunakan dengan bottleneck scheduling. Metode tersebut memprioritaskan pada bagian yang mengalami bottleneck. Sehingga permasalahan yang diperlukan sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada pengolahan data,dari 10 stasiun kerja yang dimiliki perusahaan yang mengalami bottleneck yaitu pada stasiun kerja 7 yaitu stasiun kerja kneader. Kapasitas yang dibutuhkan sebanyak 242.142 detik, sedangkan yang tersedia sebanyak 162.000 detik. Sehingga solusi yang dilakukan dengan penambahan time buffer sebanyak 80.142,01 detik atau 22,26 jam yang dilaksanakan pada hari Minggu. Dalam usulan penjadwalan bottleneck scheduling menghasilkan sequence atau urutan job. Pada awalnya sequence perusahaan adalah J1-J2-J3-J4-J5 , kemudian dengan bottleneck scheduling menghasilkan sequence adalah J4-J2-J3-J5-J1. Penjadwalan dan perusahaan menghasilkan makespan 12.383,4 detik atau 3,3 jam/batch, sedangkan dengan perhitungan Bottleneck Scheduling diperoleh makespan 11.465 detik atau 3,18 jam/batch. Sehingga terdapat penurunan makespan sebesar 37,47%.

P PT. Indokarlo Perkasa is a company engaged in manufacturing engaged in the automotive industry made of rubber. The company's manufacturing system is based on order quantity (make to order). The production process in this molded department has a flow pattern of flowshop process with n job and machine m. Problems that exist in the molded department of mixing occurs due to the inability to meet daily production demand set by the company. Products manufactured by these departments include N3624, E1645, N3620, N3721, and E1707. So much work is not finished with the expected company to meet market demand. In addition the company has not paid attention to the production scheduling system so that the time required by the company is not effective. This thesis research aims to apply Theory of Constraint in order to identify workstations that experience obstacles. Then by giving time buffer can strive to meet the deficiencies in the fulfillment of production targets of the company. In addition, it is proposed a scheduling method to minimize the makespan by the Bottleneck Scheduling method. Theory of Constraint is a constraint theory approach. TOC is an approach to process improvement that focuses on restricted elements to increase output. The first step is to identify constraints and constraints on the required capacity and capacity available. If the available capacity is smaller than required it means the occurrence of bottleneck. When the capacity is not met then the need for additional time buffer to meet the shortcomings required by the company. In addition to the given time buffer, the company needs proposed improvements in scheduling jobs that will minimize the makespan the company needs. Proposed scheduling used with bottleneck scheduling. The method prioritizes on the bottleneck section. So that the required problems in accordance with the required. In data processing, from 10 workstations owned by companies experiencing bottleneck that is at work station 7 that is work station kneader. The required capacity is 242,142 seconds, while 162,000 seconds are available. So the solution is done with the addition of time buffer as much as 80.142.01 seconds or 22.26 hours held on Sunday. In the proposed scheduling bottleneck scheduling generates a sequence or sequence of jobs. In the beginning sequence of the company is J1-J2-J3-J4-J5, then the sequence is the bottleneck scheduling produce J2-J3-J4-J5-J1. Scheduling and companies produce makespan 12383.4 seconds or 3.3 hours / batch, whereas the Bottleneck Scheduling obtained makespan calculation 11 465 seconds or 3.18 hours / batch. So there is a decrease in makepan of 37.47%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?