P PT Artamulia Tatapratama (PT ATP) adalah salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan dengan mengeksploitasi lahan PT Kuansing Inti Makmur. Penambangan di site Tanjung Belit ini tidak menggunakan peledakan pada pengupasan lapisan tanah penutup, sehingga mengandalkan penggaruan menggunakan alat muat itu sendiri. Dalam usaha meningkatkan produktivitasnya PT ATP perlu melakukan analisis terhadap alat muat dan alat angkut itu sendiri. Penelitian ini dilakukan di Front Central Timur dan Front Puncak Timur dengan membandingkan produktivitas sistem kedua front tersebut, dimana dihasilkan produktivitas sistem yang baik pada Front Central Timur. Pada bulan November dengan 1 PC 800 dan 6 alat angkut HM400 armada ini mampu menghasilkan 142.602 lcm/bulan sedangkan pada front Puncak Timur dihasilkan 100.932,5 lcm/bulan. Dilihat dari keserasian kerja alat, sistem pada kedua front ini belum serasi dimana pada front Puncak Timur diperoleh hasil 1,1 dan front Central Timur 0,9. Ditinjau dari biaya kepemilikan dan biaya operasional pengupasan tamah penutup, biaya pada front Puncak Timur sebesar Rp41930 dan front Central Timur Rp29677. Dari hasil tersebut dapat diketahui kendala – kendala yang mempengaruhi upaya dalam meningkatkan produktivitas itu sendiri diantaranya adalah kondisi jalan pengangkutan yang kurang baik, material yang keras, curah hujan yang tinggi, pembenahan jalan setelah hujan, jalan yang berdebu dan kurangnya lampu penerangan, pengaturan armada yang kurang baik, dan kehadiran operator.