P Pemerintah daerah di dorong untuk memanfaatkan teknologi canggih guna meningkatkan efisiensi dalam berbagai bidang, termasuk pengelolaan Gelanggang Olahraga Jakarta Timur (GRJT). Saat ini, proses penyewaan lapangan GRJT masih dilakukan secara manual, dengan penyewa harus datang langsung untuk melakukan pemesanan atau bisa melalui telepon dan staf gor akan mencatatnya manual di buku. Namun, pendekatan ini dinilai kurang efektif karena banyak penyewa yang tinggal jauh dari lokasi GRJT, dan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data penyewa. Oleh karena itu, dalam perancangan aplikasi penyewaan fasilitas GRJT, perancangan dan analisis dilakukan dengan menggunakan metode waterfall. Tahap pertama dimulai dengan analisis kebutuhan, diikuti dengan pembuatan desain perancangan, perancangan basis data, usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram. Selanjutnya, dilakukan pengkodean program perangkat lunak, diikuti dengan pengujian program. Setelah itu, program diimplementasikan dan sistem mulai diterapkan. Terakhir, sistem akan terus dipelihara. Aplikasi yang telah dirancang berupa website dan akan mampu menjalankan proses pemesanan sewa GRJT, mencatat transaksi, dan berbagi informasi dengan baik. Lalu aplikasi dilakukan testing menggunakan metode blackbox testing. Hasil aplikasi kemudian dilakukan evaluasi akhir dengan hasil rata-rata UAT persentase 91,2 % dengan rating “Sangat Baik”.