Hubungan antara pada penderita diabetes mellitus tipe 2
L LATAR BELAKANG Prevalensi penderita DM di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Penderita DM berisiko untuk memiliki banyak komorbid. Peningkatan jumlah komorbid dihubungkan dengan kejadian polifarmasi (penggunaan  5 macam obat). Polifarmasi dapat menyebabkan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan terkait dengan terapi obat yang dapat mengganggu tercapainya hasil akhir terapi, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jumlah dan jenis komorbiditas dengan kejadian polifarmasi pada penderita DM tipe 2. METODE Metode yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu penderita DM yang rawat jalan di RSUP Fatmawati periode Oktober - Desember 2019. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan rekam medis. Analisis bivariat untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara berbagai variabel dan polifarmasi menggunakan uji Chi square dan Fisher’s exact. HASIL Dari 223 subjek, sebanyak 82,1% memiliki polifarmasi. Berdasarkan karakteristik subjek, polifarmasi paling banyak ditemukan pada kelompok usia 40-59 tahun (86%), berjenis kelamin laki-laki (83,1%), memiliki lama diagnosis DM  10 tahun (84,3%), memiliki jumlah komorbid  3 (100%), jumlah konsultasi  4 kali dalam satu tahun (84,7%). Berdasarkan analisis hubungan antara komorbiditas dengan polifarmasi, ditemukan polifarmasi lebih banyak terjadi pada pasien diabetes dengan kondisi kesehatan mental (p <0,002). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah komorbid, jumlah dan jenis komorbid (kecuali komorbid respiratori), serta jumlah konsultasi per tahun dengan polifarmasi pada penderita DM tipe 2
B BACKGROUND The prevalence of DM in Indonesia shows a significant increase and is expected to continue to increase every year. People with DM are at high risk of having multiple comorbid. The increase number of comorbidity is linked with incidence of polypharmacy (use 5 or more drugs). Polypharmacy can cause problems related to drug therapy and causing unwanted therapy outcomes, that is why this study discusses the comorbidities with the incidence of polypharmacy in patients with type 2 DM. METHODS The method used is an observational analytic study with cross sectional design. The population was DM patients who were outpatient at RSUP Fatmawati on October - December 2019. The instrument used was questionnaire and medical records. Bivariate analysis are used to determine whether there is a relationship between various variables and polypharmacy are Chi-square and Fisher’s exact test. RESULTS Out of 223 subject, 82,1% had polypharmacy. Based on the characteristics of subjekts, polypharmacy is most commonly found in the age group of 40-59 years (86%), male (83,1%), duration of diagnosis DM  10 years (84,3%), has a number of comorbid  3 (100%), the number consultation 4 times a year (84,7%). Based on an analysis of the relationship between comorbidity and polypharmacy, polypharmacy was found to be more common in diabetic patients with mental health conditions (p <0.002). CONCLUSIONS There is a significant relationship between, the number and types of comorbidities (except respiratory comorbidities), and the number of consultations per year with polypharmacy in patients with type 2 diabetes.