DETAIL KOLEKSI

Kombinasi lahan basah buatan aliran bawah permukaan dan filtrasi multilapisan - batu apung menggunakan tanaman teratai (nymphaea sp) untuk menyisihkan parameter n dan p pada air limbah domestik


Oleh : Ginadya Kemilau Epiphania

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Ariani Dwi Astuti

Pembimbing 2 : Sintorini M.

Subyek : Constructed wetlands;Sewage

Kata Kunci : domestic wastewater, constructed wetlands, pumice, lotus, nitrogen, phosphate

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_SK_STL_082002000009_Halaman-Judul.pdf
2. 2024_SK_STL_082002000009_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_SK_STL_082002000009_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 2
4. 2024_SK_STL_082002000009_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_SK_STL_082002000009_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_SK_STL_082002000009_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_SK_STL_082002000009_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_SK_STL_082002000009_Bab-1.pdf
9. 2024_SK_STL_082002000009_Bab-2.pdf
10. 2024_SK_STL_082002000009_Bab-3.pdf
11. 2024_SK_STL_082002000009_Bab-4.pdf
12. 2024_SK_STL_082002000009_Bab-5.pdf
13. 2024_SK_STL_082002000009_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2024_SK_STL_082002000009_Lampiran.pdf

A Air limbah domestik yang mengandung nitrogen dan fosfat pada perairan dapat menyebabkan algae blooms. Dengan adanya teknologi tepat guna, seperti sistem lahan basah buatan, dapat digunakan untuk pengolahan air limbah berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja lahan basah buatan dan filtrasi multilapisan - batu apung menggunakan tanaman teratai (nymphaea sp) dalam menyisihkan parameterN dan P pada air limbah domestik dengan waktu detensi 12, 8, dan 4 jam untuk memenuhi baku mutu air limbah berdasarkan PerMen LHK No. 68 Tahun 2016 dan PP No.22 Tahun 2021. Reaktor lahan basah buatan dikombinasikan dengan lapisan media filter yang terdiri dari kerakal, batu apung, dan pasir silika. Proses aklimatisasi tanaman teratai dilakukan dengan menambahkan air limbah 25%, 50%, 75% dan 100% sebelum digunakan pada reaktor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa N total pada td 4 jam dengan efisiensipenyisihan 11,1-20% sudah memenuhi baku mutu sungai kelas 1 berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021, dengan penyisihan N total sebanyak 23,38 kg N/Ha/hari dan nilai kA serta kV sebesar 0,33 m/hari dan 0,77/hari. Fosfat memperoleh rata-rata penyisihan sebesar 30% dengan 55,54 kg P/Ha/hari dan nilai kA serta kV sebesar 0,50 m/hari dan 1,16/hari. Ammonia memperoleh rata-rata penyisihan sebesar 15% dengan penyisihan 1,16 kgNH3/Ha/hari dan nilai kA serta kV sebesar 0,23 m/hari dan 0,53/hari. Minyak dan lemak memperoleh rata-rata penyisihan sebesar 44% dengan 12,88 kg minyak dan lemak/Ha/hari dan nilai kA serta kV sebesar 0,83 m/hari dan 1,92/hari. Effluent dari ammonia, minyak dan lemak sudah memenuhi baku mutu PerMen LHK No. 68 Tahun 2016. Rata-rata pertumbuhan akar dan daun tanaman teratai selama 25 hari adalah 0,30 cm dan 0,31 cm. Hasil kinerja dari lahan basah buatan dan filtrasi multilapisan – batu apung menggunakan tanaman teratai pada waktu detensi 12, 8, dan 4 jam cukup efektif dalam menyisihkan parameter N total, ammonia, minyak dan lemak.

D Domestic wastewater containing nitrogen and phosphates in the waters can cause algae blooms. With the existence of appropriate technologies, such as constructed wetland systems, it can be used for sustainable wastewater treatment. The purpose of this study is to analyze the performance of constructed wetlands and multilayer filtration - pumice using lotus plants (nymphaea sp) in setting aside N and P parameters in domestic wastewater with a detention time of 12, 8, and 4 hours to meet wastewater quality standards based on theMinister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 and Government Regulation No. 22 of 2021. Constructed wetland reactors are combined with a layer of gravel, pumice, and silica sand. The acclimatization process of lotus plants is carried out by adding 25%, 50%, 75% and 100% wastewater before being used in the reactor. The results of the study show that the total N at 4 hours with an allowance efficiency of 11.1 - 20% has met the class 1 river quality standards based on Government Regulation No. 22 of 2021, with a total N allowance of 23.38 kg N/Ha/day and kA and kV values of 0.33 m/day and 0.77/day. Phosphate obtained an average allowance of 30% with 55.54 kg P/Ha/day and kA and kV values of 0.50 m/day and 1.16/day. Ammonia obtained an average allowance of 15% with an allowance of 1.16 kg NH3/Ha/day and kA and kV values of 0.23 m/day and 0.53/day. Oil and grease obtained an average allowance of 44% with 12.88 kgof oil and grease/Ha/day and kA and kV values of 0.83 m/day and 1.92/day. Effluent from ammonia, oil and grease has met the quality standards of the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 at 4 hour detention time. The average growth of roots and leaves of lotus plants for 25 days was 0.30 cm and 0.31 cm. The performance results of constructed wetlands and multilayer filtration – pumice using lotus plants at 12, 8, and 4 hours detention time were quite effective in setting aside the total N parameters,ammonia, oil and grease.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?