DETAIL KOLEKSI

Peningkatan kualitas pelayanan jasa dimensi hospitality dengan menggunakan metode qfd dan dmaic di dunia fantasi taman impian jaya ancol


Oleh : Dimas Ario Widiwantono

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Triwulandari SD

Subyek : Consumer satisfaction;Customer services - Management

Kata Kunci : hospitality dimension, importance-performance analysis (ipa), quality function deployment (qfd), def

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_STI_06309018_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_STI_06309018_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2014_TA_STI_06309018_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2014_TA_STI_06309018_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2014_TA_STI_06309018_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2014_TA_STI_06309018_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2014_TA_STI_06309018_Bab-5_Analisa-Hasil.pdf
8. 2014_TA_STI_06309018_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2014_TA_STI_06309018_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2014_TA_STI_06309018_Lampiran.pdf

D Dunia Fantasi (Dufan) adalah salah satu pusat hiburan outdoor di Ancol, merupakan theme park pertama yang dikembangkan oleh PT Taman Impian Jaya Ancol (PT TIJA). Mulai dari tahun 2008 sampai 2012, jumlah pengunjung Dufan mengalami penurunan rata-rata sebesar 8%. Penurunan ini disebabkan karena munculnya theme park lain sebagai pesaing Dufan. Untuk dapat memenangkan persaingan, PT TIJA dapat melakukan penelitian mengenai perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa di Dufan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa pada dimensi hospitality PT TIJA di theme park Dufan. Penelitian mengacu kepada dimensi hospitality, dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dan Define Measure Analyze Improve Control (DMAIC). Pengolahan data diawali dengan perhitungan gap dan Importance-Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi atribut-atribut kebutuhan pelanggan yang penting untuk ditingkatkan, yaitu sebanyak 13 atribut. Dengan QFD, didapatkan prioritas service element untuk ditingkatkan, yaitu pelatihan karyawan. Service element tersebut menjadi input dalam DMAIC. Dari hasil DMAIC, didapatkan usulan-usulan peningkatan kualitas pelatihan karyawan yaitu dengan menambah waktu penyampaian materi secara role-playing pada pelatihan perkenalan, melaksanakan program evaluasi, memperbaharui materi pelatihan perkenalan, dan menambah frekuensi pelatihan per tahun. Proses controlling dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung terhadap karyawan di lapangan.

D Dunia Fantasi (Dufan) is one of the outdoor entertainment center in Ancol, which is the first theme park that has been developed by PT Taman Impian Jaya Ancol (PT TIJA). From 2008 to 2012, total visitors in Dufan decreased with an average number of 8%. It was happened because of the appearance of another theme park as Dufan’s competitors. In order to win the competition, PT TIJA could do a research about the improvements that the company should do in order to improve service quality in Dufan.The purpose of this research is to produce improvements for increasing service quality in hospitality dimension of PT TIJA in Dufan theme park. The research refers to hospitality dimension, by using Quality Function Deployment (QFD) and Define Measure Analyze Improve Control (DMAIC) method. Data processing was begun by measuring the gap and Importance-Performance Analysis (IPA) to identifies the attributes of customer needs that is important to be improved, which is 13 attributes. Using QFD, the priority of service element that is going to be improved was gotten. That service element becomes the input in DMAIC. From the result of DMAIC, the suggestions of employee’s training quality enhancement was gotten, which is by increasing the time of knowledge delivery by role playing in induction training, performing the evaluation programs, renewing the material of induction training, and by increasing training’s frequency per year. Controlling process was done by observation and direct interview to employees in field.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?