DETAIL KOLEKSI

Perbandingan penyelesaian tindak pidana pornografi indonesia dan korea selatan


Oleh : Raisha Arprilia

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Gandes Candra Kirana

Kata Kunci : Comparison Of The Resolution Of Pornography Crimes In Indonesia And South Korea

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002000386_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_SHK_010002000386_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002000386_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002000386_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002000386_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002000386_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002000386_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002000386_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_SHK_010002000386_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SHK_010002000386_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010002000386_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010002000386_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_SHK_010002000386_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_SHK_010002000386_Lampiran.pdf

K Kemajuan teknologi dan informasi saat ini membuat masyarakat memiliki wawasan yang luas tetapi mendapatkan dampak buruk, seperti berkembangnya situs pornografi di Indonesia. Pornografi merujuk pada gambar, gambar bergerak, gerakan tubuh, atau bentuk pesan lainnya yang mengandung unsur cabul atau eksploitasi seksual. Kasus tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan terjadi di Korea Selatan banyak kasus pornografi yang terjadi. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah mengkaji lebih dalam Bagaimana Pengaturan Penyelesaian Tindak Pidana Pornografi Indonesia dan Korea Selatan serta Kekurangan dan Kelebihan Penyelesaian Tindak Pidana Pornografi Indonesia dan Korea Selatan. Metode penelitian hukum dalam penelitian ini mengacu pada penelitian normatif dengan melakukan penelitian melalui beberapa sumber diantaranya menggunakan sumber data berbahan primer dan sekunder yang dianalisis secara kualitatif dengan metode deduktif sebagai penarikan kesimpulan. Hasil dan Kesimpulannya adalah perbedaannya terletak pada pendekatan dan implementasinya dengan Indonesia menekankan nilai-nilai sosial dan agama Sedangkan Korea Selatan terkait nilai sosial, budaya dan agama terlihat bebas dikarenakan masyarakat Korea Selatan berbeda dengan Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Korea Selatan memiliki regulasi yang sangat spesifik dan penegakan hukum yang tegas terutama terkait teknologi digital. Penyelesaian tindak pidana pornografi di Indonesia dan Korea Selatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

T The rapid advancement of technology has enabled society to access extensive knowledge but also brought negative impacts, such as the rise of pornography websites in Indonesia. Pornography encompasses images, videos, body movements, or messages containing obscene elements or sexual exploitation. This issue is prevalent not only in Indonesia but also in South Korea, where numerous pornography-related cases occur. This article examines the regulation and resolution of pornography crimes in Indonesia and South Korea, along with their respective strengths and weaknesses. Using a normative legal research method, this study analyzes primary and secondary data qualitatively with a deductive approach. The findings reveal differences in approaches: Indonesia emphasizes social and religious values, heavily influenced by its predominantly Muslim population. In contrast, South Korea, which is more diverse in terms of religion and culture, adopts a broader perspective, integrating social, cultural, and religious elements. South Korea has specific regulations and stringent law enforcement, particularly regarding digital technology. Meanwhile, Indonesia faces challenges in law enforcement due to societal and cultural factors. The resolution of pornography crimes in Indonesia and South Korea has its own strengths and weaknesses.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?