D Debitur PKPU berarti debitur tersebut ingin menunda pembayaran utangnya sampai dengan debitur mampu melunasi utang yang telah jatuh tempo,memiliki dua kreditor dan dapat ditagih atas permohonannya sendiri atau dengan adanya permohonan dari salah satu kreditornya,dengan berakhirnya PKPU ini menyebabkan debitor pailit dan sesuai dengan kasus ini pokok permasalahannya adalah (1) akibat hukum yang diperoleh terhadap PKPU dan Kepailitan yang dilakukan terhadap PT. Buana Chandra Mandiri. Kesesuaian Berakhirnya PKPU terhadap PT. Buana Chandra Mandiri oleh PT. Gajah Mas Mulia sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor 41K/Pdt.Sus-Pailit/2024dengan Undang - Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan sifat penelitiannya deskriptif yang menggunakan data sekunder , dianalisis menggunakan metode kualitatif dan menarik kesimpulan dengan logika deduktif. Berakhirnya PKPU yang dialami PT. Buana Chandra Mandiri mengakibatkan beralihnya harta benda perseroan yang didaftarkan sebagai aset perseroan. Namun beda halnya bila kepailitan terjadi pada PT. Gajah Mas Mulia dalam hal demikian aset yang dimiliki tetap berada dalam status sita umum namu PT. Gajah Mas Mulia mengajukan permohonan PKPU kepada debitor agar bisa dilakukan perdamaian namun upaya yang dilakukan PT. GAjah Mas Mulia ditolak oleh PN. Niaga Surabaya karena PT. Buana Chandra Mandiri sebagai debitor merasa pelunasan yang akan dilakukan PT. Gajah Mas Mulia dianggap tidak terjamin putusan Pengadilan Niaga Surabaya merupakan suatu putusan yang tidak memiliki kesesuaian dengan UU PKPU karena , proses perdamaian ditolak dan Votting yang dilaksanakan sama sekali tidak memenuhi kehadiran kourum dan tidak taat sebagaimana diatur dalam Pasal 268,280,281,289 UU PKPU dalam pelaksanaannya terjadi kesalahan prosedur yang dilakukan tidak sesuai dengan substansi yang sudah ditetapkan dalam UU PKPU lalu terdapat pula kesalahan hakim dalam memutus perkara ini putusannya bersifat (obscure libail ).