Perbedaan kepercayaan diri remaja putri yang melakukan dan tidak melakukan perawatan ortodonti cekat (kajian pada siswi sman 42 jakarta berdasarkan indeks pidaq)
E Estetika gigi yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan tingkat kepercayaan diri individu terutama pada remaja putri yang cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri lebih rendah dibandingkan laki-laki. Perawatan ortodonti merupakan tindakan kedokteran gigi yang efektif untuk memperbaiki estetika gigi sehingga meningkatkan kepercayaan diri individu. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kepercayaan diri remaja putri yang melakukan dan tidak melakukan perawatan ortodonti cekat berdasarkan indeks PIDAQ pada siswi SMA Negeri 42 Jakarta. Metode: Penelitian menggunakan desain observasional analitik komparatif dengan rancangan cross-sectional. Responden terdiri dari 70 siswi yang dibagi menjadi dua kelompok yang menjalani perawatan ortodonti cekat minimal 1 tahun dan tidak menjalani perawatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner PIDAQ yang mengukur kepercayaan diri berdasarkan komponen DSC kemudian dianalisis menggunakan SPSS secara univariat dan bivariat. Hasil: Mayoritas remaja putri yang menjalani perawatan ortodonti cekat selama minimal satu tahun menunjukkan tingkat kepercayaan diri sedang (54,3%). Sedangkan pada kelompok remaja putri yang tidak menjalani perawatan mayoritas menunjukkan tingkat kepercayaan diri rendah (42,9%). Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p<0,05). Kesimpulan : Terdapat perbedaan kepercayaan diri yang signifikan antara remaja putri yang menjalani dan tidak menjalani perawatan ortodonti cekat. Remaja putri yang menjalani perawatan ortodonti cekat selama minimal satu tahun memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait estetika gigi.
P Poor dental aesthetics can negatively impact self-esteem, particularly in adolescent girls, who generally exhibit lower self-esteem compared to boys. Orthodontic treatment is a highly effective intervention for enhancing dental aesthetics and subsequently improving self-esteem. Objective: This study aims to evaluate the difference in self-esteem levels between adolescent girls undergoing fixed orthodontic treatment and those who do not, using the PIDAQ index among female students at SMA Negeri 42 Jakarta. Methods: A comparative analytical observational study with a cross-sectional design was conducted. A total of 70 female students were divided into two groups: those who had undergone fixed orthodontic treatment for at least one year and those who had not. Self-esteem was assessed using the PIDAQ questionnaire, specifically its DSC component, and the data were analyzed using univariate and bivariate statistical methods with SPSS. Results: Among the respondents, 54.3% of adolescent girls undergoing fixed orthodontic treatment exhibited moderate self-esteem, whereas 42.9% of those not undergoing treatment demonstrated low self-esteem. Statistical analysis revealed a significant difference between the two groups (p < 0.05). Conclusion: A significant difference in self-esteem exists between adolescent girls who undergo fixed orthodontic treatment and those who do not. Adolescent girls receiving fixed orthodontic treatment for at least one year display higher self-esteem related to dental aesthetics.