DETAIL KOLEKSI

Pemilihan supplier berdasarkan metode prommothee dan perencanaan kebutuhan bahan baku tepung terigu untuk produksi mie lidi berdasarkan mrp di PT. Gunung Mas Food Industry


Oleh : Sunariyo

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Tiena G. Amran

Pembimbing 2 : Dian Mardi Safitri

Subyek : Production standards;Materials handling;Industrial engineering

Kata Kunci : PT. Gunung Mas Food Industry, production control, quality control, process control, material handlin

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STI_06300349_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STI_06300349_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2005_TA_STI_06300349_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2005_TA_STI_06300349_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STI_06300349_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STI_06300349_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2005_TA_STI_06300349_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2005_TA_STI_06300349_Bab-6_Kesimpulan-Dan-Saran.pdf
9. 2005_TA_STI_06300349_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2005_TA_STI_06300349_Lampiran.pdf

P PD. Gunung Mas Food Industry atau disebut juga Giok Lie dikenal sejak awal berdiri atau dipanggil Gunung Mas, merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan mie lidi, mie telur dan bihun di Sumatera Khususnya bagian Utara yang meliputi daerah D.I. Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat. Karena berkembang usaha yang dirintis sejak tahun 1955 sampai sekarang ini, dimana perusahaan ini pernah sendiri memproduksi bahan baku tepung terigu sampai pembuatan gula anggur, tepung kacang hijau dan tepung beras. Suppliers adalah salah satu sumber yang menyediakan bahan pertama, seperti bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dan sebagainya, serta merupakan mata rantai pertama dimana penyaluran barang selanjutnya akan mulai. Maka perusahaan mulai memperhatikan mata rantai pertama ini yaitu perlunya adanya hubungan supplier antara manufacturer yang dimana bisa memberikan suatu nilai tambah terhadap nilai ekonomis tepung terigu dan berkomitmen terus memberikan pelayanan yang terbaik, baik dalam pengiriman, birokasi, dan sebagainya. Mie lidi merupakan makanan khas orang sumatera utara yang terbagi atas 4 macam merek yaitu kuning harimau, putih harimau, kuning naga dan putih naga, dimana produk ini memakai bahan baku tepung terigu yang merupakan bahan utama dalam pembuatan mie lidi. Seiring bertambahnya supplier tepung terigu diindonesia seperti Bogasari Flour Mill, Panganmas Inti Persada, Berdikari Sari Utama Flour Mills, dan Sriboga Raturaya, maka perusahaan dibingungkan berbagai pilihan produk tepung terigu dan ditambah lagi dibuka izin import tepung terigu clan luar negeri seperti tepung terigu dan negara Timur Tengah (Jordania), Eropa (Belanda), Amerika Serikat, India, RRC, Singapur dan Australia. Maka perlu dilakukan pemilihan supplier dengan metode Promethee, dimana metode ini menggunakan nilai kriteria dalam hubungan outranking dan pemilihan tipe fungsi preferensi kriteria beserta parametemya pada PD. Gunung Mas Food Industry. Perhitungan nilai preferensi berpasangan antar alternatifpun dilakukan untuk memperoleh nilai indeks preferensi multikriteria, Promethee I (nilai leaving flow dan entering flow), dan Promethee II (nilai net flow). Selanjutnya dilakukan peramalan dan perencanaan kebutuhan tepung terigu dengan metode MRP, dimana data suppliers digunakan pada perhitungan MRP menurut pemilihan final pada metode Promethee.

P PD. Gunung Mas Food Industry or also known as Giok Lie has been known since its inception or called Gunung Mas, is a company that produces noodle stick food, egg noodles and vermicelli in Sumatra, especially the northern part which includes the areas of D.I. Aceh, North Sumatra, Riau and West Sumatra. Because of the development of the business that was pioneered since 1955 until now, where this company has produced its own raw materials for wheat flour to making grape sugar, green bean flour and rice flour. Suppliers are one of the sources that provide the first materials, such as raw materials, raw materials, auxiliary materials, trading materials, subassemblies, spare parts, and so on, and are the first link where the distribution of goods will then begin. So the company began to pay attention to this first link, namely the need for a supplier relationship between manufacturers which can provide added value to the economic value of wheat flour and is committed to continuing to provide the best service, both in shipping, bureaucracy, and so on. Lidi noodles are typical foods of North Sumatrans which are divided into 4 brands, namely yellow tiger, white tiger, yellow dragon and white dragon, where this product uses wheat flour as the main ingredient in making lidi noodles. Along with the increasing number of wheat flour suppliers in Indonesia such as Bogasari Flour Mill, Panganmas Inti Persada, Berdikari Sari Utama Flour Mills, and Sriboga Raturaya, the company is confused by the various choices of wheat flour products and in addition, permits for importing wheat flour from abroad such as wheat flour and Middle Eastern countries (Jordan), Europe (Netherlands), United States, India, PRC, Singapore and Australia. So it is necessary to select suppliers using the Promethee method, where this method uses the criteria value in the outranking relationship and the selection of the type of preference function criteria and its parameters at PD. Gunung Mas Food Industry. The calculation of paired preference values ​​between alternatives is also carried out to obtain the multicriteria preference index value, Promethee I (leaving flow and entering flow values), and Promethee II (net flow value). Next, forecasting and planning of wheat flour requirements is carried out using the MRP method, where supplier data is used in the MRP calculation according to the final selection in the Promethee method.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?