Kebiasaan mengkonsumsi sushi dan peluang terinfeksi parasit (studi pustaka)
Nomor Panggil : 616.96 ELL k
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
Pembimbing 1 : Drs. Del Afriadi Bustami, M. Biomed.
Subyek : Dentistry - Parasitology;Dentistry - Oral disease
Kata Kunci : sushi, anisakis, diphyllobothrium
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2009_TA_KG_04003064_Halaman-Judul.pdf | 9 | |
2. | 2009_TA_KG_04003064_Bab-1.pdf | 3 | |
3. | 2009_TA_KG_04003064_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2009_TA_KG_04003064_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2009_TA_KG_04003064_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2009_TA_KG_04003064_Daftar-Pustaka.pdf | 4 |
S Sushi adalah makanan Jepang yang sedang popular di seluruh dunia. Kebanyakan sushi dibuat dari ikan mentah dan makanan laut lainnya. Untuk alasan estetik dan kesehatan, ikan mentah yang disajikan harus segar dan juga kualitas ikan harus lebih baik daripada ikan yang dimasak. Sushi yang tidak melalui tahap pemrosesan yang benar dapat menyebabkan penyakit parasit khususnya Anisakiaiss dan Diphyllobothriasis pada manusia yang mengkonsumsi. Anisakis dan diphyllobothrium telah ditemukan dalam berbagai jenis dari ikan laut dan cumi-cumi. Penyakit parasit ini dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia. Dalam kasus ini perlu diperhatikan pencegahan dan pengobatan penyakit parasit akibat mengkonsumsi ikan mentah.