Pembuatan biodiesel vco dengan katalis zeolite dan pengujiannya pada mesin diesel
B Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati. Biodiesel diproduksi dengan menggunakan proses transesterifikasi. Biodiesel memiliki keuntungan yang lebih banyak dibandingkan petrodiesel seperti, tingkat racun yang lebih rendah, terbuat dari bahan baku yang terbarukan, titik nyala yang lebih unggul, Iimbahnya lebih mudah terurai, kandungan sulfur lebih rendah dan emisi gas buang yang lebih rendah. Pada tugas akhir ini penulis membuat biodiesel dengan metode degumming dan transesterifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah VCO. kemudian biodiesel VCO diuji pada mesin diesel statis dan uji lab di Petrolab Services dengan 4 jenis sampel untuk dibandingkan dengan solar. 4 jenis sampel tersebut antara lain : B5 (campuran 5% Biodiesel VCO dengan 95% Solar) ; B10 (campuran 10% Biodiesel VCO dengan 90% Solar) ; B15 (15% Biodiesel VCO dengan 85% Solar) dan B100 (10U% Biodiesel VCO). Dari hasil penelftian Lab B5, B10 d B15 memiliki indeks setana A0-7 sebesar masing-masing 44,3 ; atikrak 341 B5, B10, B15 dan B100 memiliki kepekatan yang konstan pada setiap pembebanan yaitu 10%. Bahan bakar B5 memiliki konsumsi terendah pada semua kondisi pembebanan. Secara tidak langsung B5 dapat menggantikan solar karena nilai SFC pada semua beban lebih rendah daripada solar.
B Biodiesel is an alternative fuel derived from vegetable oil. Biodiesel is produced using a transesterification process. Biodiesel has many advantages over petrodiesel such as, lower toxicity, made from renewable raw materials, superior flash point, more biodegradable waste, lower sulfur content and lower exhaust gas emissions. In this final project the author makes biodiesel by degumming and transesterification methods. The raw material used is VCO. then the VCO biodiesel was tested on a static diesel engine and laboratory tests at Petrolab Services with 4 types of samples to be compared with diesel. The 4 types of samples include: B5 (mixture of 5% Biodiesel VCO with 95% Diesel); B10 (mixture of 10% Biodiesel VCO with 90% Diesel) ; B15 (15% Biodiesel VCO with 85% Diesel) and B100 (10U% Biodiesel VCO). From the results of Lab B5 research, B10 d B15 has a cetane index A0-7 of 44.3 ; tikrak 341 B5, B10, B15 and B100 have a constant density at each loading of 10%. B5 fuel has the lowest consumption at all loading conditions. Indirectly B5 can replace diesel because the SFC value at all loads is lower than diesel.