DETAIL KOLEKSI

Analisis zona gerakan tanah dengan metode pembobotan di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.


Oleh : Joshua Juandanny P.

Info Katalog

Nomor Panggil : 1174/TG/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Dr. Ir. Afiat Anugrahadi, MS.,

Pembimbing 2 : Muhammad Adimas Amri ST.MT

Subyek : Geographic information systems

Kata Kunci : landslides, geographic information system, Cianjur

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STG_0721400060_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_STG_0721400060_PENGESAHAN.pdf
3. 2020_TA_STG_0721400060_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_STG_0721400060_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2020_TA_STG_0721400060_Bab-3_-Kerangka-konsep.pdf
6. 2020_TA_STG_0721400060_Bab-4_Metode.pdf
7. 2020_TA_STG_0721400060_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STG_0721400060_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_STG_0721400060_Lampiran.pdf

D Daerah Cipanas Kecamatan Crewek yang terletak di Kabupaten Cianjur rentanterhadap bencana gerakan tanah. Tingginya tingkat kerentanan gerakan tanah dapatdizonasikan sehingga dapat diketahui zonasi kerentanan gerakan tanah.Oleh karena itupeta zona gerakan tanah dibutuhkan untuk mengetahui kerentanan gerakan tanah padadaerah Kejene. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis zona gerakan tanah danmenentukan jenis gerakan tanah. Metode yang digunakan adalah metode pembobotandengan menggunakan 5 parameter diantaranya jenis tanah, geologi, curah hujan,kelerangan dan tutupan lahan. Pada penelitian ini terdapat 2 jenis tanah yaitu tanahsedang dan peka.geologi di bagi menjadi 2 satuan geologi yaitu satuan batu breksi danlava di gunung limo, dan breksi dan lava dari gunung gede . Kelerengan dibagi menjadi2 bagian yaitu kelerengan sangat rendah, dan kelerengan rendah. Curah hujan rata-ratapada daerah penelitian yaitu >3000 mm/tahun. Kemudian pada tata guna lahan dibagimenjadi 4 yaitu kawasan pemukiman, sawah, perkebunan, hutan. Data mengenai petaindikator didapat dari data primer dengan cara melakukan observasi lapangan secaralangsung pada daerah penelitian dan pengujian di lab dan data sekunder dengan caramencari sumber yang telah terpublikasi secara resmi dan sudah terpercaya serta terujikebenarannya. Penelitian ini menggunakan alat bantu Sistem Informasi Geografis(SIG) dengan cara tumpang tindih (overlay) dari peta-peta indikator yang sudahdihasilkan. Dari hasil penelitian didapat zona kerentanan gerakan tanah tinggi sebesar(60%) dan gerakan tanah sangat tinggi sebesar (40%). Penelitian ini diharapkan dapatdimanfaatkan sebagai wawasan bagi masyarakat setempat dan juga acuan perencanaantata guna lahan dan mitigasi bencana. Sehingga dapat meminimalisir resiko bencanaatau bahkan mencegah bencana gerakan tanah untuk terjadi di daerah penelitian.

T The Cipanas area of the Crewek sub-district Cianjur Regency is vulnerable todisasters in the land movement. The high level of susceptibility to ground motion canbe zoned so that zoning of the ground motion susceptibility can be identified.Therefore a map of the ground motion zone is needed to determine the vulnerabilityof soil movement in the Cipanas area. The aim of the study is to analyze the groundmotion zone and determine the type of soil motion. The method used is the valuationmethod using 5 parameters including type of soil, geology, rainfall, land use, andslope. In this study there are two geological units namely breccia and lava in limomountain area units, breccia and lava from gede mountain. Slope is divided into twoparts, namely very low slope, and low slope. Average rainfall in the study area is>3000 mm / year. Then the land use is divided into four namely residential areas,rice fields, plantations, and forests. Data on indicator maps are obtained fromprimary data by conducting direct field observations in the study area and labexperiment and secondary data by searching for sources that have been officiallypublished and that have been trusted and tested for their truth. This study uses thehelp of Geographic Information Systems (GIS) by overlapping (overlaying) the mapsof indicators that have been produced. From the results of the study it was found thatthe high ground motion susceptibility zone was (60%), and very high ground motionwas (40%). This research is expected to be used as an insight for the localcommunity and also a reference for land use planning and disaster mitigation. So asto minimize the risk of disaster or even prevent the disasters of ground movement tooccur in the study area.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?