DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan batubara sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif : studi awal penyerapan logam CU di dalam larutan


Oleh : Kukuh Satrio Utomo

Info Katalog

Nomor Panggil : 472/TT/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Reza Aryanto

Pembimbing 2 : Sulistyah

Subyek : Coal

Kata Kunci : activated carbon, Cu, tailing, ZnCl2, grain size, surface area, pore volume,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TB_073001300119_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-1.pdf
3. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-6.pdf
8. 2018_TA_TB_073001300119_Bab-7.pdf
9. 2018_TA_TB_073001300119_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_TB_073001300119_Lampiran.pdf

C Cadangan batubara di Indonesia diperkirakan sebanyak 28,4 milyar ton pada tahun 2016, sebanyak 50% batubara mempunyai nilai yang kalori rendah (Pusat Sumber Daya Geologi ESDM). Hal ini sangat prospek untuk menjadikan batubara sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Pemanfaatan karbon aktif ini salah satunya untuk menyerap logam berat di dalam suatu limbah atau tailing yang sesuai dengan baku mutu lingkungan.Penelitian ini menggunakan karbon aktif dengan komposisi batubara 70% dan ZnCl2 30% sebagai aktivator yang dikarbonisasi selama 1 jam dengan aliran gas N2 pada suhu 5000 C. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar penyerapan karbon aktif terhadap logam Cu dalam larutan yang mempunyai dua konsentrasi awal yaitu 7,76 ppm dan 44,63 ppm. Karakterisasi karbon aktif yang dilakukan dengan pengujian luas permukaan, volume pori, dan bilangan Iodin. Larutan logam Cu di treatment menggunakan karbon aktif dengan ukuran butirnya masing-masing yaitu 20, 28, 35, 48, dan 60 mesh. Treatment dengan menggunakan karbon aktif dalam treatment ini adalah mencampurkan karbon aktif ke dalam larutan Cu kemudian diputar menggunakan magnetic stirer dengan kecepatan 150 rpm selama 3 jam. Setelah larutan di treatment, dianalisa seberapa besar serapan Cu oleh karbon aktif dengan menggunakan AAS. Hasil dari AAS yang sudah dianalisis terhadap logam Cu konsentrasi 7,76 ppm paling tinggi adalah pada karbon aktif ukuran butir 48 mesh dengan nilai serapan 99,8%, bilangan Iodin (1271,2 mg/g) dengan nilai serapan 98%, luas permukaan (633,227 m2/g) dengan nilai serapan 99,8%, dan volume pori (0,3516 cc/g) dengan nilai serapan 99,8%.Penyerapan Cu tertinggi pada konsentrasi 44,63 ppm adalah pada karbon aktif ukuran butir 28 mesh dengan nilai serapan 99,5%, bilangan Iodin (1352,9 mg/g) dengan nilai serapan 99,5%, luas permukaan (511,759 m2/g) dengan nilai serapan 99,5%, dan volume pori ( 0,2937 cc/g) dengan nilai serapan 99,5%. Selain itu pH setelah treatment larutan Cu dengan karbon aktif tidak mengalami kenaikan yang signifikan dari pH awal sebesar 5 menjadi 5,5.Hasil penelitian ini menjadikan karbon aktif berpotensi untuk menyerap logam Cu di dalam limbah buangan atau tailing pertambangan bijih yang mempunyai baku mutu lingkungan sesuai dengan kepmen LH no. 202 tahun 2004.

I Indonesia's coal reserves are estimated at 28.4 billion tonnes by 2016, as much as 50% of coal has low calorific value (ESDM Geological Resource Center). It is very prospective to make coal as the raw material for making activated carbon. The utilization of activated carbon is one of them to absorb heavy metals in a waste or tailing in accordance with environmental quality standards.This study used activated carbon with 70% coal composition and 30% ZnCl2 as activator carbonized for 1 hour with N2 gas flow at 5000C. The purpose of this study was to find out how much absorption of activated carbon to Cu metal in solution having two initial concentration 7.76 ppm and 44.63 ppm. Characterization of activated carbon by testing surface area, pore volume, and Iodine number. Cu metal solution in treatment using activated carbon with the size of each grain of 20, 28, 35, 48, and 60 mesh. Treatment using activated carbon in this treatment is mixing the activated carbon into Cu solution and then rotated using a magnetic stirrer at 150 rpm for 3 hours. After solution in treatment, analyzed how big the absorption of Cu by activated carbon by using AAS. The result of AAS which have been analyzed to Cu metal of 7.76 ppm highest concentration is on activated carbon grain size of 48 mesh with 99.8% absorption value, Iodine number (1271.2 mg / g) with 98% absorption rate, surface area (633,227 m2 / g) with an absorbance value of 99.8%, and pore volume (0.3516 cc / g) with an absorbance value of 99.8%. The highest absorption of Cu at a concentration of 44.63 ppm was on 28 mesh grain size grains with 99.5% absorption value, Iodine number (1352.9 mg / g) with 99.5% uptake value, surface area (511,759 m2 / g ) with an absorbance value of 99.5%, and pore volume (0.2937 cc / g) with an absorbance value of 99.5%. In addition pH after treatment of Cu solution with activated carbon did not rise significantly from the initial pH of 5 to 5.5.The results of this research make activated carbon has the potential to absorb Cu metal in sewage or tailings of ore mining having environmental quality standard in accordance with LH no. 202 in 2004.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?