H Hipertensi pada kehamilan merupakan satu di antara tiga penyebab kematian dan kesakitan ibu bersalin selain dari pendarahan dan infeksi. Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menemukan prevalensi kejadian hipertensi pada kehamilan sebesar 12,7%, sehingga menjadi masalah kesehatan pada masyarakat. Hipertensi pada kehamilan jugadapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia yang dapat menyebabkan kematian pada ibu maupun janin. Di Indonesia, angka kematian ibu masih cukup tinggi, yaitu pada tahun 2007terdapat 228 kematian per 100.000 kelahiran. Target angka kematian ibu pada tahun 2010menjadi 125 kematian per 100.000 kelahiran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai hubungan antara asupan garam dengan hipertensi pada kehamilan. Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain potong-lintang yang mengikutsertakan 98 ibu hamil di Pandeglang, Banten. Data yang dikumpulkan bersifat primer dengan cara mewawancara dan mengkalkulasi jumlah intake natrium harian mereka. Mendapatkan persetujuan pasien melalui informed consent. Pengukuran intake natrium dilakukan dengan Food Recall 1 x 24 jam. Riwayat hipertensi diperoleh sekunder dari riwayathipertensi pada rekam medis. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Mac Windowsversi 22.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis dengan menggunakan uji alternatif kolmogorov smirnov menggambarkan terdapat hubungan bermakna antara asupan garam dengan hipertensi pada kehamilan. (P = 0,019). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara asupan garam dengan hipertensi pada kehamilan.