DETAIL KOLEKSI

Analisis fasies dan penentuan lingkungan pengendapan berdasarkan sikuen stratigrafi , daerah Jambi, Cekungan Sumatera Selatan, Sumatera Selatan


Oleh : Shahang Harddy Christianto

Info Katalog

Nomor Panggil : 1079/TG/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Agus Guntoro

Subyek : Stratigraphic geology

Kata Kunci : stratigraphic, correlation, well, facies, paleogeographic, log GR, log SP.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_GL_072001300100_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_GL_072001300100_BAB-1.pdf
3. 2019_TA_GL_072001300100_BAB-2.pdf
4. 2019_TA_GL_072001300100_BAB-3.pdf
5. 2019_TA_GL_072001300100_BAB-4.pdf
6. 2019_TA_GL_072001300100_BAB-5.pdf
7. 2019_TA_GL_072001300100_Daftar-Pustaka.pdf

P Penelitian Geologi Minyak dan Gas mengenai fasies dan lingkungan pengendapandi Indonesia khusus nya di Sumatera Selatan sudah cukup banyak dilakukan, dalamskripsi ini penelitian ini dilakukan guna untuk mengembangkan informasimengenai fasies dan lingkungan pengendapan. Skrispsi ini akan membahaspenentuan lingkungan pengendapan dan analisis fasies menggunakan metodesekuen stratigrafi di cekungan Sumatera Selatan, pengumpulan serta korelasi datapermukaan dan data bawah permukaan, penentuan korelasi sumur, pembuatan petaisopach, pembuatan peta paleogeografi dan pembuatan model 2D petapaleogeografi. Penelitian yang dilakukan di daerah ini difokuskan kepada 3 formasiyaitu formasi Gumai, Baturaja, dan Talang Akar, yang berada pada umur Oligosenakhir sampai pada Miosen tengah. Digunakan 5 sumur dalam penelitian yaituadalah sumur SH 1, SH 2, SH 3, SH 4 dan SH 5, tujuan penggunaan data sumuradalah untuk mendukung data permukaan. Penentuan litologi juga dilakukan padatiap tiap sumur. Penentuan litologi ini dibantu dengan menggunakan data log SPyang berisi log GR (Gamma Ray), log NPHI/RHOB dan log SP. Pembagian intervalsekuen pada sumur, dibagi berdasarkan SB (sequence boundaries) dan MFS(maximum flooding surface). Penentuan interval sekuen membantu dalampenentuan peta isopach dan peta paleogeografi.

R Research on the Geology of Oil and Gas concerning facies and depositionalenvironments in Indonesia specifically in South Sumatra has been carried out quitea lot, in this thesis this research was carried out to develop information about faciesand depositional environments. This study will discuss the determination ofdepositional environment and facies analysis using the stratigraphic sequencemethod in the South Sumatra basin, collecting and correlating surface data andsubsurface data, fossil analysis, determining well correlation, making isopachmaps, making paleogeographic maps and making 2D map models paleogeography.Research conducted in this area focused on 3 formations, namely the Gumai,Baturaja, and Talang Akar formations, which were in the late Oligocene to themiddle Miocene. The 5 wells used in the research are wells SH 1, SH 2, SH 3, SH4 and SH 5, the purpose of using well data is to support surface data. Lithologydetermination was also carried out at each well. This lithology determination wasassisted by using log SP data which contained log GR (Gamma Ray), NPHI / RHOBlog and SP log. Distribution of sequence sequences in wells, divided by SB(sequence boundaries) and MFS (maximum flooding surface). Determination ofsequence intervals helps in determining isopach maps and paleogeographic maps

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?