Hubungan antara persalinan sectio caesarea dan ketuban pecah dini terhadap asfiksia neonatorum
T Target Millenium Development Goal’s (MDG’s) 4 adalah menurunkan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Strategi yang efektif untuk menurunkan kematian bayi adalah dengan mengetahui penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penyebab kematian bayi di Indonesia di urutan kedua adalah Asfiksia Neonatorum (27%). Faktor-faktor asfiksia neonatorum antara lain persalinan sectio caesarea dan ketuban pecah dini. Indonesia dalam 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea, jumlah persalinan sectio caesarea di rumah sakit pemerintah adalah sekitar 20 – 25% dari total persalinan, di rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi, yaitu sekitar 30 – 80% dari total persalinan. Insiden ketuban pecah dini di Indonesia berkisar 4,5% sampai 7,6% dari seluruh kehamilan. Sebuah penelitian cross-sectional dengan total subjek sebanyak 172 bayi baru lahir asfiksia di RSUD Linggajati Kuningan dari bulan Juli 2012 sampai bulan Juli 2013. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder rekam medik berupa kriteria inklusi data bayi baru lahir asfiksia dan kriteria ekslusi data bayi baru lahir asfiksia melalui persalinan sectio caesarea atas indikasi KPD. Analisis data Chi-Square dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Release 21.0 dengan tingkat signifikansi ditetapkan sebesar 0,05. 120 dari 172 bayi (69,8%) lahir asfiksia melalui persalinan sectio caesarea, sebesar 85.8% bayi alami asfiksia ringan-sedang, 14.2% asfiksia berat dan resiko setengah kali bayi alami asfiksia neonatorum. 29 dari 172 (16,9%) bayi lahir pervaginam disertai KPD, sebesar 69 % bayi alami asfiksia ringan-sedang, 31 % bayi alami asfiksia berat dan resiko dua setengah kali bayi alami asfiksia neonatoruma. Terdapat hubungan antara persalinan sectio caesarea (p = 0,046 ; OR=0,448 ), dan KPD (p = 0,046 ; OR=2,475) terhadap asfiksia neonatorum.
T The Millennium Development Goal (MDG) 4 target is to reduce IMR to 23 per 1,000 live births by 2015. An effective strategy to reduce infant mortality is to know the causes and factors that influence it. The second cause of infant mortality in Indonesia is Neonatorum Asphyxia (27%). Neonatal asphyxia factors include sectio caesarean delivery and premature rupture of membranes. In the last 20 years there has been an increase in the proportion of sectio caesarea, the number of Caesarean deliveries in government hospitals is around 20-25% of total deliveries, in private hospitals the number is very high, which is around 30 - 80% of total deliveries. The incidence of premature rupture of membranes in Indonesia ranges from 4.5% to 7.6% of all pregnancies. A cross-sectional study with a total of 172 asphyxia newborns at Linggajati General Hospital in Kuningan from July 2012 to July 2013. Data collection using secondary data medical records in the form of inclusion criteria asphyxia newborn data and newborn data exclusion criteria asphyxia through caesarean section delivery at the indication of KPD. Chi-Square data analysis was performed using SPSS for Windows Release 21.0 with a significance level of 0.05. 120 of 172 infants (69.8%) were born with asphyxia through sectio caesarean deliveries, amounting to 85.8% of mild-moderate asphyxia, 14.2% of severe asphyxia and the risk of half as many neonatal asphyxia. 29 of 172 (16.9%) vaginal births accompanied by KPD, as many as 69% of mild-to-moderate asphyxia babies, 31% of asphyxia natural infants were heavy and at risk were two and a half times as many as neonatal asphyxia. There was a relationship between caesarean section delivery (p = 0.046; OR = 0.448), and KPD (p = 0.046; OR = 2.475) against neonatal asphyxia.