Perbedaan ph saliva anak sebagai perokok pasif dan bukan perokok pasif : kajian pada murid SDN 01 Cengkareng Timur Jakarta Barat usia 7-9 tahun
L Latar Belakang : Sebanyak 85% rumah tangga di Indonesia terpapar oleh asap rokok dan paparan asap rokok tersebut mempengaruhi kesehatan secara sistemik dan kesehatan dalam rongga mulut. Pengaruh dalam rongga mulut salah satunya dapat dilihat melalui saliva. Menurut penelitian sebelumnya didapatkan tingkat pH saliva pada anak-anak sebagai perokok pasif lebih rendah bila dibandingkan dengan anak-anak yang bukan sebagai perokok pasif. Hal ini disebabkan karena penurunan kapasitas buffer saliva sehingga proses menetralkan saliva menjadi lebih lama dan dapat berakibat pada terbentuknya karies. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pH saliva anak sebagai perokok pasif dengan anak bukan perokok pasif. Metode Penelitian : Sebanyak 99 perokok pasif dan 50 bukan perokok pasif diperiksa tingkat pH saliva setelah diseleksi melalui kuesioner. Tingkat pH saliva diukur dengan Saliva pH indicator MP. Hasil penelitian : Pada uji CTz/'-square menunjukkan tidak ada perbedaan pH saliva pada anak sebagai perokok pasif dan anak bukan sebagai perokok pasif (p= 0,777). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan tingkat pH saliva pada anak sebagai perokok pasif dan bukan sebagai perokok pasif usia 7-9 tahun di SDN 01 Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
B Background : As much as 85% of household in Indonesia being exposed by cigarette smoke and those cigarette smoke exposure are affecting general health and oral health. One of the effect on the oral health can be seen through saliva. Based on previous research the salivary pH of passive smoker is significantly lower than non passive smoker. This is due to the decreased of saliva buffering capacity and causing the time to neutralize the saliva become longer and increasing the risk of caries. Objective : To compare the salivary pH level on passive smoker children and non passive smoker children. Methods : Ninety nine passive smoker and fifty non passive smoker were assessed after being selected by questionnaire. Salivary pH level were assessed using Saliva pH indicator MP. Results : The Chi-square test showed no difference on salivary pH level between passive smoker children and non passive smoker children (p=0, 777). Conclusion : There is no difference on salivary pH level between passive smoker children and non passive smoker children age 7-9 in SDN 01 Cengkareng Timur, West Jakarta.