L Latar belakang: Penurunan tingkat kebersihan gigi mulut yang sering terjadipada lansia berakibat pada kehilangan gigi. Gigi tiruan dapat dijadikan salah satujawaban untuk memperbaiki fungsi mastikasi dan estetik pada kasus-kasuskehilangan gigi. Kesehatan gigi dan mulut pada pengguna gigi tiruan dipengaruhijuga oleh perilaku tiap individu dalam menjaga kebersihan gigi tiruan. Perilakupemeliharaan kebersihan dari pemakai gigi tiruan berhubungan erat dengantingkat pengetahuan yang berkaitan secara tidak langsung berhubungan jugadengan pendidikan yang ditempuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmelihat ada tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemakaian gigitiruan lepas akrilik pada lansia penghuni Panti Werdha Wisma Mulia. Metode:Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan denganpengolahan data menggunakan Chi Square Test. Hasil: Diketahui bahwamayoritas lansia di Panti Werdha Wisma Mulia memiliki perilaku dalam kategorikurang baik mulai dari lansia yang tidak mengenyam pendidikan sampai lansiadengan pendidikan menengah. Dilihat antara hubungan pemakaian gigi tiruanlepas akrilik dengan tingkat pendidikan, nilai signifikansi yang didapatkan padaChi Square Test adalah 0.196 (p>0.05). Kesimpulan: Hasil uji statistikmenunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilakupemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepas akrilik di Panti Werdha Wisma Muliadengan tingkat pendidikan sehingga HI daripada penulis ditolak.