DETAIL KOLEKSI

Analisis pengaruh expand pattern terhadap fragmentasi hasil peledakan di PIT Inul East PT Kaltim Prima Coal Sangatta, Kaltim

5.0


Oleh : Azellia El Hafiza

Info Katalog

Nomor Panggil : 731/TT/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Pancanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Bani Nugroho

Subyek : Coal mines and mining

Kata Kunci : blasting design, fragmentation, digging time.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STT_073001500022_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_STT_073001500022_Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_STT_073001500022_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_STT_073001500022_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 29
5. 2020_TA_STT_073001500022_BAB-3_Kerangka-konsep.pdf 7
6. 2020_TA_STT_073001500022_BAB-4_Metode.pdf
7. 2020_TA_STT_073001500022_BAB-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STT_073001500022_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_STT_073001500022_Lampiran.pdf

D Dengan tingginya laju produksi, PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) harus selalu melakukan improvement agar seluruh tahapan dapat dilaksanakan secara optimal, terutama pada tahap pemboran dan peledakan. Salah satu faktor penting keberhasilan suatu operasi peledakan dilihat dari fragmentasi batuan yang dihasilkan. Fragmentasi batuan menunjukkan distribusi ukuran bongkahan-bongkahan material yang telah diledakkan yang berdampak pada aktivitas gali muat material, sehingga fragmentasi batuan hasil peledakan harus disesuaikan dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Kriteria distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan yang diinginkan PT KPC adalah pada ukuran batuan lebih kecil dari 30 cm harus diperoleh minimal sebesar 80% dengan ketercapaian waktu gali paling lama 12 detik. Berdasarkan pengamatan lapangan, desain geometri peledakan yang diaplikasikan di Pit Inul East saat ini, yaitu dengan pola burden 8,5 m dan spasi 9,5 m menghasilkan distribusi fragmentasi batuan pada ukuran batuan < 30 cm sejumlah 80,40% - 84,03%. dengan waktu gali rata-rata 10,5 detik pada batasan nilai powder factor (PF) sebesar 0,226 kg/m3. Hal ini menunjukkan nilai PF berpotensi untuk diturunkan. Salah satu caranya adalah dengan melebarkan spasi geometri peledakan. Sehingga uji lapangan harus dilakukan untuk menentukan geometri peledakan yang paling optimal. Dengan pola burden 8 m dan spasi 11,5 m, pengukuran fragmentasi metode analisis gambar menghasilkan fragmentasi pada ukuran batuan < 30 cm sebanyak 85,38% dengan waktu gali 11,2 detik. Dengan demikian, pola burden dan spasi yang direkomendasikan dapat diaplikasikan di Pit Inul East karena fragmentasi batuan dan waktu gali hasil peledakannya dapat mencapai standar perusahaan.

T The high rate of production causes PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) have to makes improvements so that all stages can be carried out optimally, mainly for the drilling and blasting stages. One of the most important factor in the success of a blasting operation can be seen in the result of fragmentation. Rock fragmentation shows the distribution size of blasted material that affect loading activity. Thus blasting rock fragmentation must meet standards sets by company, which are material sizes smaller than 30 cm must be obtained at least 80% with a maximum digging time of 12 seconds. The result of rock fragmentation of Burden and spacing of current design in Pit Inul East 8.5 m x 9.5 m with powder factor (PF) limits at 0,226 kg/m3shows the passing material for 30 cm was 85,38% with average digging time 10,5 seconds, imply the value of powder factor has potential to be lowered. One of the ways to reduce powder factor by widening of the spacing. So a field test must be done to determine the optimal blasting design. The distribution fragmentation of blasted material of Burden and spacing 8 m x 11.5 m on material smaller than 30 cm was 80,40 - 84,03% with average digging time of 11,2 seconds, which means the blasting result has reach company standards. Therefore, blasting pattern with burden and spacing 8 m x 11,5m can be applied in Pit Inul East.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?