A Analisis perbandingan penggunaan jenis lumpur pemboran dilakukan dengan melihat parameter dari kondisi hole size dan rate of penetration (ROP). Sumur-s dan sumur-k merupakan sumur development yang berada di lapangan PDDK-14 yang terletak di daerah Subang, Jawa Barat. Pada sumur-s menggunakan jenis lumpur water based mud (WBM) yaitu KCL polymer. Sedangakan pada sumur-k menggunakan jenis lumpur pemboran high pressure water based mud (HPWBM) yaitu KLA-Shield. Hasil analisis perbandingan lumpur pada sumur-s dengan sumur-k dilakukan dengan menggunakan alat logging while drilling (LWD) log, dengan mengevaluasi nilai hole size dan rate of penetration (ROP) pada setiap formasi yang ada di trayek 12 ¼ “ . Pada formasi cibulakan di trayek 12 ¼ “ didapatkan nilai ratarata hole size sebesar 12,41 inch untuk sumur-s. Sedangkan pada formasi cibulakan untuk sumur-k didapatkan nilai rata-rata hole size sebesar 12,30 inch. Pada formasi Baturaja di trayek 12 ¼ “ didapatkan nilai rata-rata hole size sebesar 12,43 inch untuk sumur-s. Sedangkan pada formasi Baturaja untuk sumur-k didapatkan nilai rata-rata hole size sebesar 12,30 inch. Berdasarkan penelitian dengan melihat nilai rate of penetration (ROP) pada sumur-s dan sumur-k pada trayek 12 ¼ “ di formasi cibulakan didapatkan nilai sebesar 30,40 meter/hours (m/hr) dan 32,82 meter/hours (m/hr). Sedangkan pada formasi Baturaja di sumur- dan sumur-k didapatkan nilai sebesar 10,05 meter/hours (m/hr) dan 44,33 meter/hours (m/hr). Berdasarkan analisis hole size dan rate of penetration (ROP), maka jenis lumpur kla-shield lebih efektif pada kondisi formasi yang reaktif.