DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas kaca tempered dengan menggunakan Metode Six Sigma di PT. Murano Glassindo Makmur


Oleh : Stella Olivia

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Triwulandari

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Glass industry - Quality control

Kata Kunci : six sigma, define, measure, analyze, improve and control, failure mode and effect analysis, fault tr

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STI_063001600174_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STI_063001600174_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2020_TA_STI_063001600174_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2020_TA_STI_063001600174_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_STI_063001600174_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_STI_063001600174_Bab-4_Pembahasan.pdf
7. 2020_TA_STI_063001600174_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STI_063001600174_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2020_TA_STI_063001600174_Lampiran.pdf

P PT. Murano Glassindo Makmur merupakan salah satu pabrik pengolahan kaca di Indonesia. Produk kaca yang menjadi fokus penelitian adalah produk kaca Temepered karena mempunyai persentase cacat terbesar oleh karena itu untuk meminimasi jumlah produk cacat maka dilakukan perbaikan kualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki kualitas pada produk kaca tempered serta memberi usulan perbaikan sehingga dapat meminimasi jumlah produk yang cacat. Pendekatan yang digunakan yaitu six sigma dengan merumuskan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC).Pada tahap define dilakukan identfikasi dengan Critical to Quality (CTQ). Pada tahap measure dilakukan perhitungan dengan peta kendali p, peta kendali c, Defect per Million Opportunities (DPMO) dan tingkat sigma. Didapatkan nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) sebelum perbaikan sebesar 92200 dan tingkat sigma sebesar 2,827. Pada tahap analyze dilakukan analisis menggunakan diagram pareto dengan kecacatan berupa salah potong, retak, dan tergores kemudian dianalisis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis didapatkan hasil dari perhitungan severity occurance, dan detection dengan nilai RPN tertinggi sebesar 252 pada kegagalan tergores dan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) didapatkan nilai probabilitas dari perhitungan basic event pada terdapatnya benda lain pada proses penggosokan kaca sebesar 0,623, peletakan kaca tidak benar sebesar 0,387 dan ukuran tidak sesuai sebesar 0,586. Tahap improve diberikan usulan perbaikan berupa prosedur inspeksi edging, instruksi kerja, dan history card. Pada tahap control setelah usulan perbaikan diimplementasikan didapatkan nilai DPMO sebesar 6550 dan tingkat sigma sebesar 3,009 sigma.

P PT. Murano Glassindo Makmur is one of the glass processing factories in Indonesia. Glass products that are the focus of research are temepered glass products, because Tempered glass have the largest percentage of defects, therefore to minimize the number of defective products, quality improvement is carried out. The purpose of this study is to improve the quality of tempered glass products and also provide improvements that minimize the number of defective products. The approach used is six sigma by formulating Define, Measure, Analyze, Improve and Control (DMAIC). The define stage, identification is carried out with Critical to Quality (CTQ). At the measure stage, calculations are performed with the control chart p, control chart c, Defect per Million Opportunities (DPMO) and sigma level. The value of Defect per Million Opportunities (DPMO) was obtained before the improvement of 92200 and the sigma level of 2.827. The analyze stage, an analysis is performed using a Pareto diagram with defects in the form of wrong cuts, cracked and scratched, then analyzed using the Failure Mode and Effect Analysis method, the results obtained from the calculation of severity occurance, and detection with the highest RPN value of 252 in scratched failure and using the Fault Tree Analysis (FTA) method, the probability value obtained from the calculation of the basic event in the presence of other objects in the glass scrubbing process by 0.623, incorrectly laying of glass by 0.387 and inappropriate size by 0.586. The improve stage is given a proposed improvement in the form of edging inspection procedures, work instructions, and history cards. In the control stage after the proposed improvements are implemented, the DPMO value is 6550 and the sigma level is 3.009 sigm

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?