DETAIL KOLEKSI

Pengolahan limbah lumpur berminyak untuk meminimalisasi limbah (waste minimization) dan memperolah kembali (recover) kandungan minyak dengan proses ekstraksi

5.0


Oleh : Astrelia Noordiana

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : M. Lindu

Pembimbing 2 : M. Mulyono

Subyek : Industrial wastes

Kata Kunci : sludge, extraction tecnology, oil sludge

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296003_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296003_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296003_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2001_TA_STL_08296003_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296003_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296003_Bab-4_Hasil-Pengamatan.pdf
7. 2001_TA_STL_08296003_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08296003_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2001_TA_STL_08296003_Lampiran.pdf

T Teknologi ekstraksi telah digunakan sebagai metode pengolahan limbah lumpur berminyak secara fisik untuk memperoleh kembali kandungan minyak yang masih terkandung di dalam limbah Lumpur berminyak. Teknologi tersebutmerupakan salah satu teknologi untuk niengolahan limbah lumpur berminyak dengan menggunakan pelarut untuk memisahkan kontaminan-kontaminan yang berbahaya dari limbah lumpur berminyak.Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala laboratorium meliputi penelitian pendahuluan dan inti. Prosedur pelaksanaan penelitian pendahuluan meliputi analisis karakteristik komposisi dan sifat fisik (kandungan air, sedimen, titik nyala, titik tuang, viskositas kinematik, dan korosivitas) juga analisis toksisitas. Prosedur pelaksanaan penelitian inti meliputi kegiatan ekstraksi, sentri< s asi, dan perolehan pelarut kembali dengan menss nakan destilasi. Analisa kandungan minyak menggunakan Infra Red Spectrophotometer dengan n-Hexadecan sebagai standar dan CCI, sebagai pengekstrak.Pada penelitian ini digunakan limbah lumpur berminyak dari Jambi dengan kandungan total organik tinggi dan Cepu dengan kandungan total organik rendah. Proses pengolahan limbah lumpur berminyak dengan ekstraksi ini menggunakan 4 jenis pelarut organik yaitu Kerosin, Linier Alkylbe zizen Sulfon‹it (LAS), Triethylanune, dan Ethanol 96%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Triethylamine merupakan pelarut yang paling baik untuk digunakan pada teknologi ekstraksi, dengan perolehan kembali sebanyak 86,8% untuk limbah lumpur berminyak yang berasal dari Jambi dan 69,1% untuk limbah lumpur berminyak dari Cepu.Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknologi ekstraksi memungkinkan untuk mengolah limbah lumpur berminyak sekaligus memperoleh kembali mlnyak yang masih berada di dalam limbah lumpur berminyak. Dengan diperoleh kembali minyak yang berada di dalam limbah lumpur berminyak, residu ekstraksi lebih aman sekaligus dapat meminimisasi jumlah limbah yang akan dibuang ke lingkungan atau dapat dilakukan pengolahan selanjutnya misalnya dengan proses bioremidiasi.

E Extraction technology has been used as method for oil sludge treatment in physical manner in order to recover the oil from oily sludge. The extraction technology is one of the methods used to process the oily sludge by using solvent to separate contaminants from the oily sludge.This research is conducted at a laboratory scale, convering introductory research and main research. Introductory research covers the characteristic composition and physical analysis (water content, sediment, flash point, pour point, Cinematic viscosity, and corrosivity ), as well as toxicity analysis. The research implementation procedure covers extraction, centrifugation, and solvent recovery using distillation. Oil content analysis is conducted using Infra Red Spectrophotometer with n-Hexadecan as a standard and CCh as an extraction solvent.This research uses oily sludge from Jambi containing high total organic compound and those from Cepu with low total organic compound. This oily sludge treatment using extraction process applies 4 organic solvents, namely Kerosene, Lintel Alkylbenzene Suffocate {LAN), Triethylamine, and Ethanol 96%. The results show that Triethylamine is the best solvent to be used for extraction purposes with oil recovery of 86,8% and 69,1% of oily sludge from Jambi and from Cepu, respectively.Conclusion drawn from this research shows that extraction technology is possible to be used for oily sludge treatment and also to recover oil from the oily sludge. And at the same time, extraction has an advantage to minimize the amount of the oily sludge that near to be disposed off into the environment or be treated further for example by bioremidiation process.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?