DETAIL KOLEKSI

Terapi antibiotik siprofloksasin peroral sebagai perawatan penunjang localized aggresive periodontitis (studi pustaka)


Oleh : Marshal Octavianus

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.632 MAR o

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2009

Pembimbing 1 : drg. Trijani Suwandi, Sp. Perio.

Subyek : Dentistry - Periodontitis

Kata Kunci : localized aggresive periodontitis, actinobacillus actinomycetemcomitans, ciprofloxacin.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2009_TA_KG_04005124_Halaman-Judul.pdf
2. 2009_TA_KG_04005124_Bab-1.pdf 4
3. 2009_TA_KG_04005124_Bab-2.pdf
4. 2009_TA_KG_04005124_Bab-3.pdf
5. 2009_TA_KG_04005124_Bab-4.pdf
6. 2009_TA_KG_04005124_Daftar-Pustaka.pdf

G Gambaran khas dari penderita localized aggressive periodontitis adalah kehilangan jaringan periodontal dan tulang alveolar yang masif di sekitar gigi permanen molar pertama dan insisif pertama pada pasien usia dewasa muda. Pasien yang menderita localized aggressive periodontitis memperlihatkan kerusakan fungsi polimorfonuklear. Bakteri yang paling berperan dalam penyakit ini adalah Actinobacillus actinomycetemcomitans. Terapi konvensional seperti skeling dan penghalusan akar saja tidak dapat mengeliminasi mikroorganisme periodontal. Hal ini disebabkan karena bakteri-bakteri patogen tersebut tidak terjangkau oleh intervensi mekanis karena kemampuannya menginvasi jaringan periodontal dan tubuli dentin. Bakteri-bakteri itu juga terletak pada daerah-daerah yang tidak dapat dicapai dengan instrumen-instrumen periodontal seperti di daerah furkasi. Penggunaan antibiotik sistemik dapat menyingkirkan bakteri yang tidak terjangkau oleh intervensi mekanis biasa. Siprofloksasin secara khusus efektif melawan berbagai macam bakteri patogen karena kemampuannya untuk berpenetrasi ke dalam sel dan menciptakan efek bakterisidal dengan menghambat kerja sintesa DNA bakteri. Perawatan mekanis konvensional dengan siprofloksasin sebagai terapi penunjang sangat efektif dalam menekan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans di subgingiva. Hasilnya menunjukkan penurunan kedalaman poket, pendarahan, serta peningkatan perlekatan jaringan. Perawatan pemeliharaan sangat penting agar hasil perawatan yang diperoleh dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi rekurensi.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?