DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan mikroorganisme efektif biotoilet pada proses pengolahan air limbah domestik secara biologis (skala laboratorium)

0.3


Oleh : Karika Husbaniah

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Setijati H.E.

Pembimbing 2 : Ratnaningsih

Subyek : Sewage disposal

Kata Kunci : aerob, e-coli, water infiltration,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08295027_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08295027_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08295027_Bab-1_Pendahuluan.pdf -1
4. 2001_TA_STL_08295027_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08295027_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08295027_Bab-4_Hasil-Penelitian-Dan-Pembahasan.pdf
7. 2001_TA_STL_08295027_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2001_TA_STL_08295027_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2001_TA_STL_08295027_Lampiran.pdf

D Dewasa ini dan dimasa yang akan datang masalah sanitasi atau kesehatan lingkungan serta daya dukung. lingkungan akan semakin menjadl kebutuhan utama / vital umat manusia. Seiring dengan upaya kita menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan, masalah Iimbah yang ditimbulkan aklbat Iaju pertumbuhan penduduk serta berbagai aktivitas manusia, sudah saatnya mendapatkan perhatian penuh dan penanganan serius sedinl mungkin, sehingga dapat mengurangi atau menghindari dampak negatif dari pencemaran yang kerap terjadi disekeliling kita. Misalnya masalah rembesan air dari septic tank yang banyak mencemari air tanah (data dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta menunjukkan bahwa 60% air tanah telah terkontaminasi oleh bakteri E-Coli yang berasal dan septic tank).Penanganan yang baik dirasakan perlu karena air kotor mengandung kontaminan tertentu, dan efeknya amat variatif. Apabila air kotor tersebut dibuang begltu saja, maka nantinya akan menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan perairan. Oleh karena itu diperlukan pengolahan alr buangan yang balk agar air buangan tersebut nantinya tidak mencemari lingkungan atau seimbangan dengan kemampuan lingkungan untuk mengolah llmbah secara alami. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan pengolahan secara biologi yang memanfaatkan mikroorganisme dalam pengolahannya. Biotoilet merupakan salah satu konsep pengembangan mlkroorganlsme efektif yang dldalamnya mengandung Lactobacillus sp, Fungi selulolltik jamur pengural selulosa) dan bakteri pelarut Phospat.Penelitian ini dibkukan selama 8 hari dengan 6 perlakuan berbeda yang dibagl 2 kondisi, yaitu aerob dan anaerob dengan variasl penambahan biotoilet pada waktu yang berbeda yang bertujuan untuk mendapatI‹an perbandingan penurunan konsenbasi darl parameter (TSS, Kekeruhan, BOD, COD darr E coli antara proses pengolahan aerasi blasa dengan proses aerasi dengan penambahan mlkroorganlsme efektlf. Dan hasil uji laboratorium yang dilakukan pada air limbah sebelum diberi perlakuan sebagai berikut: Suhu 29,5°C, pH 8, kekeruhan 187 NTU, Total Suspended solid (TSS) 862 mg/I, Biochemical Oxygen Demand (BOD} dan Chemkat Oxygen Demand DOD} rasping sebesar 522 (mg/I) dan 764,71 mg/I dan bakte E. coll 113. 10‘ koloni/100ml. Hasil pengolahan air kotor atau ekskreta yang paling baik dan efesiensi penggunaannya adalah dengan kondisi aerob yang menggunakan proses aerasi yang ditambahkan Botoilet pada 0. hari dengan penurunan parameter sebagai berikut : suhu 27°C, pH 7,81, kekeruhan 11,3 NTU, TSS 13,4 mg/I, BOD 36,27 mg/I, CoD 49,7 mg/I dan E.coli sebesar12.10 kolonl/100 ml. Semua konsentrasi parameter masih dibawah baku mutu, baik dari Iteputusan Gubemur No 582 tahun 1995 maupun dari Keputusan-51/NENLH/10/1995.

T Today and in the future sanitation or environmental health problems and carrying capacity. environment will increasingly become the main / vital need of mankind. Along with our efforts to maintain and improve the quality of the environment, waste problems caused by population growth rates and various human activities, it is time to get full attention and serious treatment as little as possible, so that we can reduce or avoid the negative impact of pollution that often occurs around us. For example, the problem of water seepage from septic tanks which pollutes groundwater (data from the DKI Jakarta Sanitation Office shows that 60% of groundwater has been contaminated by E-Coli bacteria from and from septic tanks).Good handling is necessary because dirty water contains certain contaminants, and the effects vary widely. If the dirty water is disposed of just like that, it will cause negative impacts on the aquatic environment. Therefore it is necessary to process the waste stream properly so that the waste water will not pollute the environment or be in balance with the environment's ability to process natural waste. One of the efforts undertaken is biological processing that utilizes microorganisms in its processing. Biotoilets are one of the concepts of developing effective microorganisms which contain Lactobacillus sp, cellulolltic fungi, cellulose digesting fungi) and phosphate solubilizing bacteria.This study was conducted for 8 days with 6 different treatments divided into 2 conditions, namely aerobic and anaerobic with a variety of adding biotoilets at different times in order to obtain the ratio of the reduction in the concentration of parameters (TSS, turbidity, BOD, COD from E coli between phase aeration treatment process with aeration process with the addition of effective microorganisms. And the results of laboratory tests carried out on wastewater before being treated are as follows: Temperature 29.5 ° C, pH 8, turbidity 187 NTU, Total Suspended solid (TSS) 862 mg / I, Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Chemkat Oxygen Demand DOD} rasping of 522 (mg / I) and 764.71 mg / I and bacteria E. coll 113.10 'colonies / 100ml. The results of the most dirty water treatment or excreta good and efficient use is with aerobic conditions using an aeration process added by Botoilet at 0. day with a decrease in the following parameters: temperature 27 ° C, pH 7.81, turbidity 11.3 NTU, TSS 13.4 mg / I, BOD 36.27 mg / I, CoD 49.7 mg / I and E. coli at12.10 colon / 100 ml. All parameter concentrations are still below the quality standard, both from the Governor's Decree No. 582 of 1995 and from Decree-51 / NENLH / 10/1995.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?