Perancangan model simulasi perbaikan tata letak gudang barang jadi dengan promodel dan Metode Class Based Storage
G Gudang barang jadi memiliki peranan penting dalam memaksimalkan hasilproduksi sebagai lokasi penyimpanan akhir sebelum barang jadi dikirimkanke konsumen. Hasil identifikasi menunjukkan permasalahan terkait tata letakpenyimpanan barang jadi yang belum belum terorganisir dengan baik sertabelum adanya pengelompokkan yang spesifik dalam penyimpanan barangjadi. Selain itu, terdapat permasalahan terkait terhambatnya prosesperpindahan barang jadi karena ditemukannya backtracking dan belumterpenuhinya fasilitas penunjang pergudangan untuk menjangkau kegiatanperpindahan pada gudang. Permasalahan yang ada mempengaruhiterdapatnya penambahan waktu pada kegiatan proses pergudangan aktual.Penelitian ini bertujuan untuk merancang simulasi gudang aktual dansimulasi skenario perbaikan tata letak gudang barang jadi, untukdidapatkannya peningkatan efisiensi dan efektifitas pada waktu prosespergudangan. Metode yang digunakan adalah class based storage sebagaiperancangan skenario perbaikan tata letak gudang barang jadi yang hasilnyaakan dievaluasi menggunakan simulasi dengan software ProModel.Perbaikan menggunakan class based storage menyelesaikan permasalahanterkait pengaturan peletakkan barang jadi dengan pembuatan kelasberdasarkan tingkat frekuensi perpindahan barang jadi. Hasil simulasimenunjukkan waktu proses pergudangan aktual sebesar 204,284 menit.Skenario perbaikan yang diusulkan (1) perhitungan kembali kebutuhantempat dan luas area penyimpanan serta pengelompokkan dengan metodeclass based storage menjadi 3 kelas berdasarkan persentase perpindahanbarang jadi (popularity) (2) Penggunaan skenario 1 ditambahkan denganpenambahan fasilitas penunjang berupa material handling. Waktu prosesskenario 1 sebesar 129,305 menit sedangkan skenario 2 sebesar 89,132 menit.Dari hasil kedua skenario ini dilakukan perbandingan terkait output darisimulasi menggunakan uji Bonferroni dan evaluasi penyelesaian masalahdengan checksheet. Terpilih skenario usulan 2 dengan penurunan persentasewaktu proses pergudangan sebesar 56,37%.
T The finished goods warehouse has an important role in maximizing production output as the final storage location before finished goods are sent to consumers. The results of the identification show problems related to the layout of storage of finished goods that have not been properly organized and the absence of specific groupings in the storage of finished goods. In addition, there are problems related to delays in the process of moving finished goods due to the discovery of backtracking and the unavailability of warehousing support facilities to reach moving activities at the warehouse. The existing problems affect the additional time in the actual warehousing process activities. This study aims to design an actual warehouse simulation and scenario simulation of finished goods warehouse layout improvements, to obtain increased efficiency and effectiveness during the warehousing process. The method used is class based storage as a scenario design for improvement of finished goods warehouse layout whose results will be evaluated using simulations with ProModel software. Improvements using class based storage solve problems related to setting the placement of finished goods by creating classes based on the level of frequency of movement of finished goods. The simulation results show that the actual warehousing process time is 204.284 minutes. The proposed improvement scenarios are (1) recalculation of space requirements and storage area and grouping using the class-based storage method into 3 classes based on the percentage of movement of finished goods (popularity). (2) The use of scenario 1 is added by adding supporting facilities in the form of material handling. Processing time for scenario 1 is 129.305 minutes while scenario 2 is 89.132 minutes. From the results of these two scenarios, a comparison is made regarding the output of the simulation using the Bonferroni test and evaluation of problem solving using a checksheet. The proposed scenario 2 was chosen with a decrease in the percentage of warehousing processing time of 56.37%.