M Merokok merupakan salali satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Seperti yang diketahui merokok merupakan salah satu faktor risiko teijadinyapenyakit-penyakit pada gigi dan mulut serta kesehatan tubuh pada umumnya.Telah dilakukan penelitian tentang identiflkasi mikroorganisme pada mukosa labialpengguna GTSL antara perokok dan bukan perokok. Sampel diambil dari 30 orangpengguna GTSL yang terdiri dari 15 pasien yang merokok dan 15 orang pasien yangtidak merokok. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan swab padamukosa labial pengguna GTSL menggunakan cotton bud steril lalu dimasukkan dalamlarutan thyoglicolate. Identiflkasi mikroorganisme dilakukan dengan berbagai media agardan kondisi aerob dan anaerob. Hasil pengamatan didapati berbagai jenis bakteri padapasien perokok seperti Klebsiella, Staphyllococcus albus, Staphylococcus aureus,Streptococcus a, Streptococcus p, Streptococcus y dan Bacillus. Sedangkan jenis bakteripada pasien bukan perokok seperti Klebsiella, Staphylococcus albus, Staphylococcusaureus, Streptococcus a, Streptococcus /? dan Bacillus. Dari hasil tersebut, maka secarakasat mata dapat dilihat perbedaan antara bakteri yang terdapat pada mukosa labialperokok dan bukan perokok. Selain itu, diperoleh hasil berdasarkan perhitungan rata-ratajenis bakteri pada mukosa labial pasien pengguna GTSL yang merokok didapat hasilyang lebih tinggi yaitu 2.60 ± 0.737. Dibandingkan dengan pasien yang bukan perokokyaitu 2.20 ± 0.676. Namun diuji secara statistik melalui perhitungan uji-T didapatkanperbedaan yang tidak signifikans karena p > 0,05 yaitu 0.571. Berdasarkan hasilpenelitian ini, dapat diketahui bahwa jenis bakteri dapat dipengaruhi kebiasaanmerokok tergantung dari kebersihan mulut pasien tersebut.