L Latar Belakang: Kepercayaan diri mahasiswa profesi dianggap sebagai kuncikeberhasilan dalam melakukan perawatan gigi tiruan cekat. Salah satu faktor yangdapat mempengaruhi agar seseorang dapat menjadi seorang dokter gigi yangkompeten adalah proses pembelajaran dan pengalaman klinis. Tujuan:Membandingkan kepercayaan diri mahasiswa profesi di Universitas Trisaktiberdasarkan pengalaman klinis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitianobservasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Data diperolehmenggunakan kuesioner dengan memasukkan 2 kelompok responden mahasiswaprofesi berjumlah 192 responden. Hasil: Responden laki-laki (13,6%) lebih banyakyang percaya diri dibandingkan dengan responden perempuan (86,4%) dalammelakukan tahapan perawatan GTC. kepercayaan diri mahasiswa profesiberdasarkan pengalaman klinis dalam melakukan tahapan pekerjaan interpretasihasil anamnesis, pemeriksaan klinis, interpretasi foto radiografis, menegakkandiagnosis, menentukan rencana perawatan, preparasi gigi, mengevaluasi hasilpreparasi gigi, pemasangan gigi tiruan jembatan definitif dan memberikan instruksipaska pemasangan gigi tiruan definitif didapatkan nilai p=0,000. Sedangkan padatahapan anamnesis, meyakinkan pasien untuk melakukan perawatan danmemberikan instruksi paska pemasangan gigi tiruan jembatan definitif diperolehnilai p > 0,05, dan pada tahapan pembuatan gigi tiruan jembatan sementara ataumahkota tiruan, pemasangan benang retraksi dan pencetakan untuk pembuatan gigitiruan jembatan diperoleh nilai p < 0,05. Kesimpulan: Terdapat perbedaankepercayaan diri mahasiswa profesi dalam melakukan hampir semua tahapanperawatan gigi tiruan cekat berdasarkan pengalaman klinis. Perbedaan tidak tampakpada tahapan anamnesis, meyakinkan pasien dan evaluasi GTC definitif.