Perancangan plts atap on-grid 150,9 kwp untuk Tower D Rusunawa Penggilingan Penggilingan, Jakarta Timur
D Dikarenakan iklimnya yang tropis, Indonesia memiliki potensi untuk mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Akibatnya, penerapan PLTS akan sangat efektif, seperti yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017. Pada tahun 2025, target pemanfaatan PLTS adalah 0,87GW, atau sekitar 50 MWp per tahun. Peraturan Presiden menetapkan sasaran untuk penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit31% pada tahun 2050 untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan.Pada penelitian kali ini akan dilakukan perancangan Sistem PLTS On-Grid pada Atap dari Tower D Rusunawa Penggilingan menggunakan bantuan website HelioScope untuk desain dan perhitungan Teknik dari sistem PLTS dan perangkat lunak HomerPro untuk melakukan perhitungan ekonomik.Berdasarkan observasi lapangan telah didapatkan data dimana, total konsumsi listrik pada Fasilitas Umum yang ada di Tower D Rusunawa Penggilingan dengan kisaran 43,65 MWh/Tahunmaka dari itu untuk dapat mensuplai konsumsi listrik dari Tower D , maka didapatkan hasil desain dengan penggunaan 368 modul surya (410Wp) ,dengan penggunaan inverter 40 kW sebanyak 4 buah. Hasil simulasi dari HomerPro menunjukkan bahwa untuk keseluruhan rancangan sistem yang diinginkan, membutuhkan biaya sebesar Rp. 6.942.396.016 selama masa proyek (NPC)25 tahun, dengan simple payback selama 4,6 tahun Potensi penghematan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan jaringan listrik PLN pada Tower D Rusunawa Penggilingan diperoleh dari selisih biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan energi listrik dari jaringan PLN. Potensi penghematan pada sistem On-Grid Tower D Rusunawa Penggilingan adalah sebesar Rp. 318.000.000.
D Due to its tropical climate, Indonesia has the potential to get sunshine all year round. As a result, the implementation of PLTS will be very effective, as stated in the National Energy General Plan Presidential Regulation Number 22 of 2017. By 2025, the target for PLTS utilization is 0.87 GW, or around 50 MWp per year. Presidential Regulation sets a target for the use of new renewable energy by 23% in 2025 and at least 31% in2050 to meet future energy needs. help from the HelioScope website for engineering design and calculations from the PLTS system and HomerPro software to carry out economic calculations. Based on field observations, data has been obtained where the total electricity consumption in Public Facilities in Tower D Rusunawa Penggilingan is around 43.65 MWh/year, so From that to be able to supply electricity consumption from Tower D, the design results obtained using 368 solar modules (410Wp), with the use of 4 40 kW inverters. The simulation results from HomerPro show that for the entire desired system design, a fee of Rp. 6,942,396,016 for a project period (NPC) of25 years, with a simple payback of 4.6 years. Potential cost savings incurred for the use of the PLN electricity network at Tower D Rusunawa Penggilingan are obtained from the difference in costs incurred for the use of electrical energy from the PLN network. The potential for savings in the On-Grid Tower D Rusunawa Pengmilling system is Rp. 318,000,000.