Survei laboratorium gigi terhadap pemilihan warna gigi tiruan cekat di Jakarta
L Latar belakang: Kerjasama yang baik antara dokter gigi dengan laboratorium gigi adalah kunci suatu keberhasilan gigi tiruan cekat (GTC). Pemilihan warna gigi tiruan cekat yang tepat dan komunikasi yang efektif antara dokter gigi denganlaboratorium gigi sangat berperan penting dalam proses pembuatan, hasil akhirrestorasi dan estetika. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran darikomunikasi dan alat yang digunakan di laboratorium gigi terhadap pemilihan warnaGTC di Jakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif denganrancangan cross-sectional yang melibatkan 26 responden. Kuesioner dikirimkandalam bentuk link google form ke laboratorium gigi di Jakarta. Semua data dianalisisdengan menggunakan SPSS dan disajikan dalam bentuk diagram. Hasil: Kecocokanwarna restorasi final sangat baik 41% dan yang bisa diterima pasien 40% lebih tinggidibandingkan dengan yang tidak bisa diterima pasien 19%. Kesimpulan: Gambarandari komunikasi dan alat pemilihan warna yang digunakan di laboratorium gigiterhadap pemilihan warna GTC di Jakarta sudah berjalan secara cukup baik namunmasih perlu ditingkatkan lagi.
B Background: Good cooperation between dentists and dental laboratories is the keyto a successful fixed prosthodontics. Selecting the right fixed prosthodontics colorand effective communication between dentists and dental laboratories plays a crucialaspect in the manufacturing process, the final result of restoration and the aesthetics.Purpose: To find out how the description of communications and tools used in thedental laboratory on the color selection of fixed prosthodontics in Jakarta. Methods:This research is a descriptive observational study with a cross-sectional design thatinvolved 26 respondents. Questionnaire sent in the form of google form link to dentallaboratories in Jakarta. All data are analyzed with SPSS and translated into diagram.Result: The color match of the final restoration was very good 41% and what wasacceptable to patients was 40% greater than that which was not acceptable topatients was 19%. Conclusion: The description of communication and colorselection tools used in the dental laboratory for color selection of Fixedprosthodontics in Jakarta has been running quite well but still needs to be improved.