DETAIL KOLEKSI

Usulan sistem pengendalian persediaan barang jadi tire cord yarn dengan model continuous review (q,r) untuk kondisi backorder dan lost sales di PT.XYZ


Oleh : Ari Dwi Wahyuni

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Docki Saraswati

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Inventory control;Marketing - Management

Kata Kunci : control system, continuous review, sales conditions

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_STI_06306088_Halaman-Judul.pdf
2. 2010_TA_STI_06306088_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2010_TA_STI_06306088_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2010_TA_STI_06306088_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2010_TA_STI_06306088_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2010_TA_STI_06306088_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2010_TA_STI_06306088_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2010_TA_STI_06306088_Bab-6_Analisis-Hasil-Penelitian.pdf
9. 2010_TA_STI_06306088_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2010_TA_STI_06306088_Daftar-Pustaka.pdf 1
11. 2010_TA_STI_06306088_Lampiran.pdf

P PT. XYZ merupakan perusahaan memproduksi Nylon Chips (bijih nilon) dan Nylon Yarn (serat nilon) untuk Tire Cord Yarn (benang ban) dan untuk Fishing Net Yarn (jala ikan). Penelitian ini difokuskan pada salah satu produk yaitu Tire Cord Yarn yang diproduksi pada periode Mei 2009 — April 2010 dengan variansi produk yang dibedakan berdasarkan deniemya, yaitu denier 840, denier 1260, denier 1680, dan denier 1890. Permasalahan di PI. XYZ terjadi pada persedian barang jadi yang dapat mengganggu kestabilan proses produksi. Hal ini terjadi karena PT. ABC yang merupakan konsumen utama PT. XYZ melakukan pemesanan rutin setiap bulan dengan jumlah pemesanan yang berubah-ubah dan sexing melakukan penambahan dan pengurangan jumlah pesanan ditengah-tengah proses produksi yang akan membuat persediaan barang menjadi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu usulan sistem pengendalian persediaan barang jadi dengan solusi ukuran lot yang optimal untuk keempat kondisi yang dihadapi perusahaan, yaitu persediaan barang jadi mencukupi (Continuous Review (Q,r) tanpa Backorder), persediaan barang jadi tidak mencukupi namun diizinkan Backorder tetapi tidak Lost Sales (Continuous Review (Q,r) Backorder), persediaan barang jadi tidak mencukupi namun diizinkan Lost Sales tetapi tidak Backorder (Continuous Review (Q,r) Lost Sales), dan persediaan barang jadi tidak mencukupi namun diizinkan Backorder dan Lost Sales (Continuous Review (Q,r) Gabungan Backorder dan Lost Sales). Model persediaan Continuous Review untuk kondisi Tanpa Backorder pada produk TCY 840 D menghasilkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp. 14.381.644,44. Model persediaan Continuous Review untuk kondisi Backorder pada produk TCY 1260 D menghasilkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp. 49.459.440,96. Model persediaan Continuous Review pada produk TCY 1680 D untuk kondisi Lost Sales menghasilkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp. 14.0150191,74. Model persediaan Continuous Review pada produk TCY 1890 D untuk kondisi gabungan Backorder and Lost Sales menghasilkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp. 8.833.849,26. Seeara keseluruhan, model persediaan Continuous Review (Q,r) untuk selurub model menghasilkan total biaya persediaan yang lebih rendah daripada model persediaan saat ini yang diterapkan oleh perusahaan.

P PT. XYZ is a company that producing Nylon Chips and Nylon Yarn for Tire Cord Yarn and Fishing Net Yarn. This research is focused on one of the product that is Tire Cord Yam which was produced in the period of May 2009 - April 2010 with a variance of differentiated products based on its denier, that are 840 denier, 1260 denier, 1680 denier and 180 denier. Problems that happens in PT. XYZ is in the inventories of finished goods that can disrupt the stability of the production process. This problem occurs because PT. ABC, which is the main customer of PT. XYZ make regular bookings every month with the number of volatile reservations and often make addition and reduction to the number of orders in the middle of the production process that will make supplies of goods to be disturbed. The purpose of this research is to give a proposal for finished goods inventory control system with the optimal lot size solution for the four conditions faced by the company, which are sufficient inventory of finished goods (Continuous Review (Q,r) without Backorder), insufficient finished goods inventory but allowed Backorder without Lost Sales (Continuous Review (Q,r) Backorder), insufficient finished goods inventory but allowed Lost Sales without Backorder (Continuous Review (Q,r) Lost Sales), and inventories of insufficient finished goods but allowed Backorder and Lost Sales (Continuous Review (Q,r) Combined Backorder and Lost Sales). Continuous review inventory model for conditions without Backorder in product TCY 840 D yield the total inventory cost per year of Rp. 14,381,644.44. Continuous review inventory model for Backorder conditions on product TCY 1260 D generate annual total inventory cost of Rp. 49,459,440.96. Continuous review inventory model in 1680 TCY product D for Lost Sales conditions yield the total inventory cost per year of Rp. 14.0150191,74. Continuous review inventory model in 1890 TCY product D for the combined Backorder and Lost Sales condition yield the total inventory cost per year of Rp.8,833,849.26. Overall, the model supplies of the Continuous Review (Q, r) for all models yield the total inventory cost which lower than the current inventory model applied by the company.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?