DETAIL KOLEKSI

Pengaruh enkapsulasi kitosan ekstrak daun serai dapur (cymbopon citratus) terhadap penurunan reactive oxygen species fibroblas


Oleh : Gisca Veronica

Info Katalog

Nomor Panggil : 611.018 GIS p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Komariah

Subyek : Herbs - Therapeutic use;Wounds and injuries

Kata Kunci : encapsulation, chitosan, lemongrass leaf extract, reactive oxygen species (ROS), fibroblasts.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_KG_040001700068_Halaman-judul.pdf 10
2. 2021_TA_KG_040001700068_Lembar-pengesahan.pdf 4
3. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-3_Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-4_Metode-penelitian.pdf 6
7. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-5_Hasil-penelitian.pdf
8. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2021_TA_KG_040001700068_Bab-7_Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2021_TA_KG_040001700068_Daftar-pustaka.pdf 9
11. 2021_TA_KG_040001700068_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Adanya kerusakan jaringan, menyebabkan netrofil dan makrofag selama fase inflamasi akan memproduksi Reactive Oxygen Species (ROS) secara berlebih sebagai antimikroba. Produksi ROS yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif progresif yang dapat memperlambat penyembuhan, yang berakhir pada kematian sel. Daun serai dapur (Cymbopogon citratus) dengan senyawa aktif antioksidan yang dienkapsulasi dengan polimer kitosan dan dimodifikasi secara fisik menjadi nanopartikel diketahui dapat meningkatkan stabilitas dan efektifitas senyawa aktif daun C. citratus dalam penyembuhan luka. Tujuan: Menurunkan produksi ROS fibroblas yang mengalami stress oksidatif dengan pemberian enkapsulasi nano kitosan ekstrak etanol daun serai dapur (NKEDSD). Metode: Penelitian terbagi menjadi sepuluh kelompok, yaitu tanpa perlakuan (kontrol negatif), asam askorbat (kontrol positif), kelompok stessor hidrogen peroksida (H2O2), kitosan, ekstrak daun C. citratus sebagai kontrol pembanding, serta lima kelompok perlakuan NKEDSD dengan konsentrasi 100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12,5 ppm, dan 6,5 ppm. Seluruh kelompok perlakuan kemudian diberikan pewarnaan Dichlorodihydrofluorescein diacetate (H2DCFDA) dan diikuti pewarnaan 4’,6-diamidino-2-phenylindole (DAPI), setelah itu diamati dibawah mikroskop fluoresens dan dihitung jumlah sel terfluoresensi hijaunya dengan software Image J. Hasil: Pada kelompok NKEDSD memperlihatkan semakin tinggi konsentrasi yang diberikan semakin rendah produksi ROS yang dihasilkan fibroblas (p<0,05), dengan konsentrasi terbaik yaitu 100 ppm. Asam askorbat memiliki kemampuan terbaik dalam menurunkan produksi ROS, sedangkan kelompok stressor memproduksi ROS tertinggi. Kesimpulan: Semakin tinggi konsentrasi NKEDSD, semakin efektif dalam menurunkan produksi ROS fibroblas, dengan konsentrasi NKEDSD terbaik pada 100 ppm.

B Background: The presence of tissue damage causes neutrophils and macrophages during the inflammatory phase to produce excess Reactive Oxygen Species (ROS) as antimicrobials. Excessive ROS production causes progressive oxidative damage that can slow healing, which leads to cell death. Lemongrass (Cymbopogon citratus) leaves with antioxidant active compounds encapsulated with chitosan polymer and physically modified into nanoparticles are known to increase the stability and effectiveness of the active compound C. citratus leaves in wound healing. Objective: To reduce the production of ROS from fibroblasts under oxidative stress by administering nano-encapsulated chitosan ethanol extract of lemongrass leaves (NKEDSD). Methods: The study was divided into ten groups, namely no treatment (negative control), ascorbic acid (positive control), stessor hydrogen peroxide (H2O2) group, chitosan, C. citratus leaf extract as a comparison control, and five NKEDSD treatment groups with a concentration of 100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12.5 ppm, and 6.5 ppm. The entire treatment group was then stained with Dichlorodihydrofluorescein diacetate (H2DCFDA) and followed by 4',6-diamidino-2-phenylindole (DAPI) staining, after which it was observed under a fluorescent microscope and the number of green fluorescent cells counted using Image J software. Results: In the NKEDSD group showed that the higher the given concentration the lower the ROS production produced by fibroblasts (p<0.05), with the best concentration of 100 ppm. Ascorbic acid had the best ability to reduce ROS production, while the stressor group produced the highest ROS. Conclusion: The higher the NKEDSD concentration, the more effective it was in reducing fibroblast ROS production, with the best NKEDSD concentration at 100 ppm.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?