P Pulau Seribu yang termasuk dalam Kabupaten DKI terdiri dari seratus tiga belas pulau kecil, salah satunya bernama Pulau Laki - kini menjadi aset nasional yang membutuhkan perlindungan serius untuk dijadikan kawasan wisata laut. Seperti halnya di kawasan pariwisata lainnya, banyak dibangun sarana olah raga dan rekreasi. Namun di sisi lain, kondisi pulau itu sendiri kurang mendukung bagi pengembangan pariwisata. Berbagai permasalahan muncul seperti abrasi laut, intrusi laut, sampah, kurangnya sumber daya air dan kondisi stabilitas tanah yang buruk. Oleh karena itu, perlu direncanakan konsep lanskap yang tepat terkait keseimbangan ekosistem untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka perlu dilakukan perencanaan lanskap yang dimulai dari ide Optimalisasi Pemandangan Alam Pulau hingga menganalisis konsep yang lebih luas. Pengembangan sarana olah raga dan rekreasi di Pulau Laki juga harus menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam itu sendiri. Segala upaya untuk mengembangkan fasilitas pariwisata di Pulau Laki harus berdampak pada situs itu sendiri.Dalam mengembangkan pulau ini banyak faktor yang harus dimasukkan seperti kreativitas, komunikasi, alam untuk meningkatkan citra pulau itu sendiri. Sirkulasi pengembangan situs bersifat linier dan berdasarkan flora dan fauna pulau itu sendiri. Dalam mendesain ulang bentang alam, kita harus menjaga tanaman yang ada dan kondisi vegetasinya yang berfungsi sebagai penampung hujan, serta desainnya harus sesuai dengan ekosistem dan ekosistem hutan. Pengembangan Pulau Laki harus memperhatikan sumber daya alam dan lingkungan. Strategi pengembangan sarana olah raga dan rekreasi di Pulau Laki berdasarkan gagasan Optimalisasi Pemandangan Alam Pulau pada tugas akhir ini merancang ulang bentang alam Pulau Laki dengan pemandangan alam maksimal di Pulau Laki tanpa melupakan keberadaan lingkungan alam yang baik.