Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada supir taksi usia 30-55 tahun
L LATAR BELAKANG Indonesia diketahui termasuk negara endemis hipertensi, hal ini didapatberdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 yang menyatakan bahwapenyakit hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dantuberculosis di Indonesia, dengan mencapai angka sebesar 6.8 persen. Kasuskasusyang banyak terjadi adalah 6-15% pada orang dewasa dimana 50%diantaranya tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi, sehingga merekacenderung untuk menjadi hipertensi berat. Hal ini disebabkan oleh tidak tahunyapara penderita akan faktor resiko yang ada sehingga mengakibatkan mereka tidakmerasa perlu untuk menghindarinya.Menurut Nasri dan Moazenzadeh pekerjaan sopir angkutan umum memiliki faktorrisiko hipertensi. Faktor faktor tersebut antara lain adalah, lama bekerja dalamhari maupun dalam tahun, lama beristirahat, lama tidur, tingkat pendidikan, danstress. Berdasarkan pengamatan diatas maka penulis melakukan penelitian untukmengetahui faktor – faktor risiko yang berperan dalam kejadian hipertensi padasopir taksi sehingga dapat mencegah dan mengontrol penyakitnya. METODE Penelitian ini merupakan penelitian explanory research dengan desain crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sopir “Gading Taksi†yangberusia 30-55 tahun. Metode pengambilan sampel menggunakan consecutivesampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 100 subjek. HASIL Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 variabel yang merupakan faktor risikoterjadinya hipertensi pada sopir taksi dan bermakna secara statistik, yaitu umursubjek (p = 0.00), pengaruh stress terhadap hipertensi (p = 0.026) dan lamabekerja dalam tahun (p = 0.00). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hipertensi pada sopir taksi usia30-55 tahun dengan bertambahnya umur, pengaruh stress dan lama bekerja dalamtahun. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor faktorrisiko lain dan faktor yang paling berperan dalam kejadian hipertensi pada sopirtaksi.
B BACKGROUND Indonesia is known as hypertension endemic countries where hypertension hasstated as the third cause of death after stroke and tuberculosis based on BasicHealth Researched in 2010 which is amounted to 6.8 percent. The prevalence of6-15% had occurred in adults with 50% of them did not recognized themselves ashypertensive. Due to un-awareness of their condition as hypertensive had broughttheir condition to be as severe hypertension since they do not avoid all the riskfactors that may impact to their condition.According to Nasri and Moazenzadeh, public transport drivers have risk factors ofhypertension. The factors such as, long working hour in days and years, durationof rest taking, duration of sleeping time, level of education, and stress level. Basedon all of the above facts, this study was conducted to determine the risk factorsthat contribute to hypertension in taxi driver as prevention and to control thedisease as well. METHODS Type of this research is explanory research with cross sectional design. Thepopulations in this study were all driver "Gading Taxi" with aged 30-55 years old.The sampling method was using a consecutive sampling. The samples number ofthis study was 100 subjects.RESULTSThe results showed that there are three variables as risk factors for hypertension intaxi driver and its statistically significant in contributing are : the age of thesubject (p = 0.00), the effect of stress on hypertension (p = 0.026) and longworking hours in years (p = 0.00). CONCLUSIONS There is a significant association between the incidence of hypertension age 30-55years old taxi driver related by increasing of age, the effect of stress and longworking hours in years. Further studies are advice to determine any other riskfactors that may occur as key factors contribution in hypertension case of taxidriver.