Hubungan pengetahuan tentang tuberkulosis dan keteraturan pongobatan di Puskesmas
T Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan global terbesar. Pada tahun 2012 diperkirakan 8,6 juta orang menderita Tuberkulosis dan 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Di kawasan Asia Tenggara, data WHO menunjukkan TB membunuh sekitar2.000 jiwa setiap hari. Indonesia merupakan negara pertama diantara High Burden Country(HBC) di wilayah WHO South-East Asian yang mampu mencapai target global TB untukdeteksi kasus dan keberhasilan pengobatan. Perilaku pasien untuk melakukan pengobatanteratur merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan pengobatan. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang tuberkulosis dan keteraturan pengobatan di puskesmas. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional pada 38 pasien tuberkulosis paru yang telah selesai masa pengobatan di Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan wawancara langsungmenggunakan kuesioner terkait definisi, penyebab, tanda gejala, cara penularan, pemeriksaanlab, serta pengobatan. Keteraturan pengobatan didapatkan dengan wawancara langsungkuesioner dan data rekam medis. Analisis data untuk mencari hubungan pengetahuan tentang tuberkulosis dan keteraturan pengobatan dilakukan dengan uji fisher menggunakan SPSS dengan hasil uji kemaknaan 0,05. Sebagian besar responden, 73,7% memiliki pengetahuan yang baik tentang tuberkulosis dan76,3% melakukan pengobatan teratur. Responden yang mempunyai pengetahuan baik 68,4%lebih banyak yang melakukan pengobatan secara teratur dibandingkan yang memilikipengetahuan kurang baik 7,9%. Berdasarkan uji statistik, menunjukan hubungan yangbermakna. Pasien yang memiliki pengetahuan baik cenderung melakukan pengobatan teratur.
T Tuberculosis (TB) is the biggest global health problem. In 2012 an estimated 8.6 million people suffering tuberculosis and 1.3 million people died from this disease. In Southeast Asia, WHO data show TB kills about 2,000 people every day (1). Indonesia was the first country among the High Burden Country (HBC) in the WHO South-East Asian who is able to achieve global targets for TB case detection and success treatment(2). The behavior of the patient to take regular treatment is an important factor for success treatment. Based on these issues, this study aims to determine correlation between knowledge about tuberculosis and regularity of treatment public health centers. Research using observational analytic study with cross-sectional design in 38 patients with pulmonary tuberculosis who have completed treatment in Public Health Centers Kutabumi Tangerang. Measurement of knowledge by direct interview using a questionnaire related to the definition, causes, signs symptoms, mode of transmission, lab tests, and treatment tuberkulosis. Regularity of treatment obtained by direct interview questionnaires and medical records. Data analysis to find correlation between knowledge about tuberculosis and regularity of treatment performed by using SPSS fisher test with a 0.05 significance testresults. Most of the respondents, 73.7% have a good knowledge about tuberculosis and 76.3%perform regular treatment. Respondents who have a good knowledge 68.4% more likely totake medication on a regular basis than lack of knowledge about 7.9%. Based on statistical tests, showed a significant correlation. Patients who have a good knowledge tends to take medication regularly.