Hubungan antara sindroma mata kering dengan kualitas hidup pada lanjut usia
S Sindroma mata kering merupakan suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang terjadi akibat ketidakstabilan produksi dari lapisan air mata dan penguapan pada air mata yang berlebihan. Diperkirakan antara 15-33% penderita sindroma mata kering dianggap lebih umum terjadi pada lanjut usia. Beberapa studi menunjukan bahwa gejala mata kering dapat mengakibatkan penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian sejumlah 110 orang di Panti Sosial Tresna Werdhan Budi Mulia 3 Margaguna Jakata Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 - Januari 2016. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang terdiri dari kuesioner untuk mendiagnosis sindroma mata kering dan kuesioner untuk mengukur kulitas hidup dengan menggunakan WHOQOL yang terdiri dari 4 domain yaitu, fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan dengan metode wawancara. Analisis data menggunakan SPSS for Windows 21.0. Didapatkan hasil tidak terdapat hubungan antara sindroma mata kering dengan kualitas hidup (p=0,77) , tidak terdapat hubungan dengan fisik (p=0,55), terdapat hubungan dengan psikologis (p=0.04), Tidak terdapat hubungan dengan sosial (p=0,60), terdapat hubungan dengan lingkungan (p=0,40), tidak terdapat hubungan dengan jenis kelamin (p=0,69), dan tidak terdapat hubungan dengan usia (p=0,43). Tidak terdapat hubungan antara sindroma mata kering dengan usia dan jenis kelamin. Juga tidak ditemukan hubungan bermakna antara sindroma mata kering dengan kualitas hidup dan masing-masing yang terdiri dari domain fisik, sosial, lingkungan, dan terdapat hubungan sindroma mata kering dengan domain psikologis.
D Dry eye syndrome is a disturbance on the surface of the eye characterized by dryness of the surface of the cornea and conjunctiva caused by instability of the tear film production and evaporation of the tear excessive. It is estimated that between 15-33% of patients with dry eye syndrome is considered more common in the elderly. Several studies have shown that the symptoms of dry eye can lead to decreased ability to perform daily activities, so the impact on quality of life. This study used a cross-sectional study design. Subject of the study a number of 110 people in the Social Institutions Tresna Werdhan Budi Mulia 3 Margaguna South Jakata. The study was conducted in December 2015 - January 2016. Data were collected primary data consists of questionnaires to diagnose dry eye syndrome and questionnaires to measure quality of life by using WHOQOL consisting of four domains, namely, physical, psychological, social, and environmental interview method. Data analysis using SPSS for Windows 21.0. Showed there was no correlation between dry eye syndrome quality of life (p = 0.77), there is no correlation with the physical (p = 0.55), there is a relationship with the psychological (p = 0:04) There was no relationship with the social (p = 0.60), there is a relationship with the environment (p = 0.40), there is no correlation with gender (p = 0.69), and there is no correlation with age (p = 0.43). There was no relationship between dry eye syndrome by age and sex. Also not found significant correlation between dry eye syndrome with quality of life and each domain consisting of physical, social, environmental, and there is a relationship of dry eye syndrome with psychological domain.