Hubungan antara indeks massa tubuh dan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada individu usia 45 tahun atau lebih
H Hipertensi merupakan salah satu tanda yang paling penting dalam situasi klinis untuk mengevaluasi faktor risiko dari penyakit-penyakit kardiovaskular seperti infark miokardium, stroke,gagal jantung kongestif, penyakit vaskular perifer dan penyakit ginjal. Sebagai sebuah gejala, hipertensi sangat banyak ditemukan dalam masyarakat. Penyakit-penyakit tersebutmemiliki angka mortalitas yang tinggi dan bersifat melumpuhkan, hal ini dapat menyebabkan kualitas hidup penderita yang menurun. Dalam rangka pencegahan diperlukan pengetahuan mengenai faktor risiko hipertensi sehingga pencegahan yang relevan sedini mungkin dapat dilakukan. METODE: Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain potong-lintang yang mengikutsertakan 126 pasien di puskesmas Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat. Data yang dikumpulkan bersifat primer dengan cara anamnesis dan pengukuran tekanan darah, tinggi badan dan berat badan. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara auskultasi dengan menggunakan stetoskop dan sphygmomanometer raksa. Analisis data menggunakan SPSS versi 20 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0.05. HASIL: Analisis dengan menggunakan uji chi-square menggambarkan ketiadaan hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi (p = 0.126) menandakan bahwa peluang terjadinya hipertensi pada laki-laki ataupun perempuan, sama. Sementara itu, uji chi-square juga menggambarkan adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi (p = 0.000) dengan hasil penelitian lain sebagai pembanding, didapatkan bahwa semakin berkurangnya indeks massa tubuh maka semakin turun pula tekanan darah.KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara indeks massa tubuh dan kejadian hipertensi dan ketiadaan hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi. Indeks massa tubuh yang normal akan cenderung berkorespondensi dengan tekanan darah yang normal pula
H Hypertension is one of the most important signs in clinical situations to evaluate the risk factors of cardiovascular diseases such as myocardial infarction, stroke, congestive heart failure, peripheral vascular disease and renal disease. As a symptom, hypertension is commonly found in the community. These diseases have high mortality rate and is disabling, as it can lead to a decreased quality of life. In order to prevent hypertension, the necessary knowledge about hypertension risk factors is needed so that prevention can be done as early as possible. METHOD: This study used an observational study with cross-sectional design, involving 126 patients in health centers in Pontang sub district, Serang, West Java Province. Data were collected by means of short interview with subsequent measurement of blood pressure, height and weight. Blood pressure measurements are done by auscultation using a stethoscope and a mercury sphygmomanometer. Data are analyzed using SPSSversion 20 with a significance level of 0.05.RESULT: Analysis using the chi-square test illustrates the absence of a relationship between gender and the incidence of hypertension (p =0.126).This indicates that the odds of hypertension in men and women are alike. Meanwhile, the chi-square test also illustrates the relationship between body mass index with the incidence of hypertension (p =0.000) with the results of other studies for comparison, it was found that the reduction in body massindex corresponds with blood pressure drop as well.CONCLUSION: This study shows an association between body mass index and incidence of hypertension and the absence of relations between the sexes in the incidence of hypertension. Normal body mass index will tend to correspond with normal blood pressure as well.