Pemanfaatan sludge oil dari bahan buangan tank cleaning kilang minyak sebagai bahan pencampur aspal
D Di bawah kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), limbah industri Indonesia memerlukan penanganan serius yang relevan dengan masalah tersebut, sehingga tidak menimbulkan masalah lebih lanjut bagi lingkungan.Limbah padat atau endapan yang dihasilkan dari kilang minyak merupakan produk sampingan, mengandung logam berat yang dapat sangat tidak ramah lingkungan, jika dibuang secara tidak tepat ke lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah upaya untuk mendapatkan nilai plus dengan mengolah limbah industri menjadi sesuatu yang bermanfaat dan untuk menemukan cara agar tempat penyulingan minyak (PERTAMINA) dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan aspal jalan. Selain itu, untuk membantu pembuatan oli menjadi ramah lingkungan.Dalam penelitian ini limbah oil sludge digunakan sebagai bahan campuran pembuatan aspal yang memenuhi syarat kualitas aspal jalan raya. Dengan cara ini, komposisi residu pendek dapat dikurangi dan digunakan sebagai bahan campuran yang lebih bernilai.Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang meliputi pengkajian karakteristik dan analisis klasifikasi oil sludge, proses pencampuran dan analisis karakteristik aspal, analisis klasifikasi aspal jalan, pengolahan data berdasarkan hasil penelitian, dan adaptasi terhadap aspal jalan raya. kondisi kualitas standar.Analisis karakteristik oil sludge dilakukan untuk mendeteksi konsentrasi air pada oil sludge yang sesuai dengan ASTM (American Society for Testing Material) D-4006, dan konsentrasi sedimen dalam oil sludge sesuai dengan ASTM D - 473. Sedangkan klasifikasi Analisis produk lumpur minyak dan aspal jalan dilakukan dengan menggunakan metode logam TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). Metode ini digunakan untuk mendeteksi mobilitas bahan beracun, baik organik maupun anorganik yang terdapat pada oil sludge dan aspal jalan raya. Sedangkan parameter logam berat yang dianalisis adalah Timbal (Pb), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Seng (Zn), Nikel (Ni), Zat Besi (Fe) dan Vanadium (V).Aspal merupakan bahan viskoelastik yang memiliki ciri fisik sebagai berikut: lembab pada suhu sangat tinggi, rapuh pada suhu rendah, mekanis rendah dan elastis. Parameter dari ciri fisik di atas dan prosesnya tergantung pada metode yang digunakan. PERTAMINA biasanya menggunakan metode ASTM, seperti Penetration ASTM D-5 (mm), Softening Point (Ring and Ball) ASTM D-36 (C), Daktilitas ASTM D-113 (cm) dan pengukuran Specific Gravity ASTM D-1188 (gram) / cm)
U Under the category of hazardous and toxic waste, Indonesian industrial waste needs a serious handling that is relevant to the problem, so it wont cause further problems to the environment.Solid waste or sludge produced from an oil refinery is a side product, containing heavy metals that can be very unfriendly to the environment, if its unappropriately disposed into the environment.The purpose of this research is an effert to gain a plus value by transforming the industrial waste into something useful and to find a way for the oil refinery (PERTAMINA), to be used as a mixed substance in making road asphalts. Also, to help the oil manufacturing to be environmentally friendly.In this research, oil sludge waste is used as a mixed substance in asphalt making that fulfill the quality requirements of road asphalt. This way, the composition of short residue can be reduced and be used as a more valuable mixed substance.This research is done in few steps that include studying the characteristics and classification analysis of oil sludge, the mixing process and characteristics analysis of asphalt, the classification analysis of road asphalt, the data processing based from the result of this research, and the adaption towards the standard quality condition.The characteristic analysis of oil sludge is done to detect the water concentration in oil sludge proper to ASTM (American Society for Testing Material) D-4006, and the sediment concentration in oil sludge proper to ASTM D - 473. On the other hand, classification analysis of oil sludge and road asphalt products are done by using TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) metal method. Thie method is used to detect the mobility of toxic materials, both organic and inorganic that are found in oil sludge and road asphalt. However, the parameter of heavy metals that are being analyzed are Lead (Pb), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Zinc (Zn), Nickel (Ni), Ferrum (Fe) and Vanadium (V).Asphalt is a viscoelastic material that owns the physical characteristics as follows : moist at a very high temperature, fragile at low temperature, mechanically low and elastic. The parameter of the above physical characteristics and its process are depend on the method that is being used. PERTAMINA usually use the ASTM method, like Penetration ASTM D-5 (mm), Softening Point (Ring and Ball) ASTM D-36 (C), Ductility ASTM D-113 (cm) and Specific Gravity measurement ASTM D-1188 (gram/cm)