Pengolahan kotoran sapi dan limbah sayuran menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting mengunakan Cacing Lumbricus Rubellus di Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung
D Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Bandung merupakan daerah yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai peternak sapi perah dan petani sayuran organik. Dengan adanya aktivitas peternakan dan pertanian maka akan timbul limbah, seperti limbah kotoran sapi dan limbah pertanian. Limbah tersebut umumnya hanya dibuang ke badan air Sungai Citarum. Vermicomposting merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengurangi limbah tersebut yang melibatkan cacing tanah Lumbricus rubellus dalam mendekomposisi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan kotoran sapi dan limbah sayuran menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi proses peningkatan biomassa cacing, penyusutan limbah, kualitas pupuk yang dihasilkan dan melihat nilai ekonomis pupuk organik. Penelitian ini terdiri dari empat variasi bahan dan tiga variasi kepadatan cacing masing-masing yaitu 100% kotoran sapi, 100% sayuran, 50% kotoran sapi 50% sayuran, 30% kotoran sapi 70% sayuran dan kepadatan 1,5 kg/m2, 2 kg/m2, 2,5 kg/m2 dengan menggunakan kotak berukuran 0,5 m x 0,5 m x 0,2 m. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa selama 30 hari, cacing Lumbricus rubellus mengalami peningkatan sebesar 59 gram pada variasi 100% kotoran sapi kepadatan 1,5 kg/m2 dan dapat menyusutkan limbah hingga 63% pada variasi 30% kotoran sapi dan 70% sayuran kepadatan 2,5 kg/m2 dengan rentang pH 7,00-8,00, temperatur 26,5-28OC dan kelembaban 60%-80%. Hasil pupuk organik dibandingkan dengan Permentan No. 70Tahun 2011 dan SNI 19-7030-2004, kandungan C-Organik, N, P dan K sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Jika dilihat dari segi ekonomi, kepadatan 1,5 kg/m2 menghasilkan pendapatan paling tinggi sebesar Rp135.180,-.
C Cibodas Village, Pasirjambu District, Bandung is an area that the majority of the people livelihood as dairy and organic vegetables farmers. With the activity of livestock and agricultural farming thus waste will be produce, such as waste from cow manure and agricultural waste. This waste is just usually thrown into the Citarum River. Vermicomposting one of a method that can be applied to reduce wastes that involves composting Lumbricus rubellus earthworms in decomposing waste. This study aims to determine the processing of cow manure and vegetable waste into organic fertilizer by vermicomposting method by considering the factors that influence the growth of worm biomass, shrinkage of waste, the quality of fertilizers produced and see the economic value of organic fertilizer. This study consisted of four variations of material and three variations of worm density, namely 100% cow dung, 100% vegetables, 50% cow dung 50% vegetables, 30% cow dung 70% vegetables and density 1.5 kg/m2, 2 kg/m2, 2.5 kg/m2 using a box measuring 0.5 mx 0.5 mx 0.2 m. The results of this study showed that for 30 days, the Lumbricus rubellus worm had a growth of 59 grams in a variation of 100% cow dung density of 1.5 kg/m2 and could shrink waste up to 63% in a variation of 30% cow dung and70% vegetable density 2.5 kg/m2 with a pH range of 7.00-8.00, temperature 26.5-28°C and humidity 60%-80%. The fertilizers results were compared with Minister of AgricultureRegulation Number No. 70 and SNI 19-7030-2004, the contents of C-Organic, N, P and K have met the established standards. When viewed from an economic perspective, a density of 1.5 kg/m2 produces the highest income of IDR 135,180.-