Gambaran nilai pengukuran parameter sefalometrik pasien ras deutro melayu usia 6-12 tahun menggunakan analisis steiner (kajian pada rekam medik ortodonti pasien RSGM FKG Usakti)
L Latar Belakang: Analisis sefalometri adalah alat yang penting dalam bidang ortodonti klinis untuk meneliti pertumbuhan dan perkembangan tulang fasial dalam perencanaan perawatan, dan perubahan antara sebelum dan sesudah perawatan dapat membantu dalam evaluasi perawatan. Analisis Steiner menggunakan pengukuran besar sudut dan jarak untuk menentukan posisi skeletal fasial pasien. Analisis Steiner meliputi posisi dan inklinasi gigi insisif terhadap rahang serta posisi rahang terhadap basis kranium. Tujuan: untuk mengetahui gambaran nilai pengukuran parameter sefalometrik pasien ras Deutro Melayu usia 6-12 tahun menggunakan analisis Steiner. Metode: penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel diambil dari data sekunder sefalogram pasien ortodonti RSGM FKG Usakti tahun 2017-2018. Analisis dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap 11 parameter analisis Steiner, yaitu, SNA, SNB, SND, ANB, Go-Gn ke SN, U1-NA, L1-NB, U1-L1, Occl-SN. Hasil: berdasarkan analisis Steiner, rerata nilai sefalometrik pasien ortodonti RSGM FKG Usakti adalah SNA sebesar 80,80; SNB sebesar 76,60; SND sebesar 72,990; ANB sebesar 4,240; Go-Gn ke SN sebesar 36,80; U1-NA sebesar 26,920 dan 3,93 mm; L1-NB sebesar 32,10 dan 5,98 mm; U1-L1 sebesar 116,890; Occl-SN sebesar 20,680. Kesimpulan: Ras Deutro Melayu memiliki kecenderungan maloklusi kelas II, skeletal kelas II, symphisis yang retrusif, pola pertumbuhan horizontal yang kurang berkembang, dan proklinasi insisif.
B Background: Cephalometric analysis is an essential tool in clinical orthodontics to study growth and development of facial bones in treatment planning, and the changes in between pre and post treatment to assist in treatment evaluation. Steiner analysis used angle and linear measurement to determine patient’s facial skeletal position. Steiner analysis involved around the position and inclination of incisive towards jaw, and jaw’s position towards cranial base. Aim: to discover cephalometric parameter values overview of 6-12 years old Deutero Malay patients using Steiner’s analysis. Methods: this study used descriptive observational method, with cross-sectional study design. Samples collected from Faculty of Dentistry Trisakti University Dental Hospital patients cephalograph in 2017-2018. The analysis performed by doing the measurement towards 11 Steiner’s analysis parameters, namely, SNA, SNB, SND, ANB, Go-Gn to SN, U1-NA, L1-NB, U1-L1, Occl-SN. Result: based on Steiner’s analysis, the average cephalometric value of othodontic patients of Faculty of Dentistry Trisakti University Dental Hospital are SNA: 80.80; SNB: 76.60; SND: 72.990; ANB: 4.240; Go-Gn to SN: 36.80; U1-NA: 26.920 and 3.93 mm; L1-NB: 32.10 and 5.98 mm; U1-L1: 116.890; Occl-SN: 20.680. Conclusion: Deutero Malay population had class II malocclusion tendency, class II skeletal, retrusive symphisis, less developed horizontal growth pattern, and incisive proclination.