Daya hambat ekstrak biji jinten hitam (nigella sativa) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus penyebab dry-socket pasca pencabutan gigi (laporan penelitian)
L Latar belakang: Infeksi paska ekstraksi merupakan salah satu faktor risiko utama infeksi. Pasien biasanya mulai dengan dry socket, yang dapat mengakibatkan bakteremia, sehingga menimbulkan konsekuensi yang lebih serius, seperti alveolitis dan endokarditis. Nigella sativabiasa disebut jinten hitam merupakan tanaman dari keluargaRanunculaceae. Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai penyakit. Ini juga telah menunjukkan bahwa tanaman memiliki sifat tambahan, termasuk antibakteri dan aktivitas antioksidan. Tujuan: Dalam penelitian ini, kami meneliti efek dari biji jinten hitam pada pertumbuhan Staphylococcus aureus, salah satu dari beberapa organisme diketahui berkontribusi untuk infeksi paska ekstraksi. Metode: Zat uji standar ekstrak dari biji jinten hitam dan kontrol kemudian ditambahkan ke cawan petriStaphylococcus aureus lalu diinkubasi 3x24 jam, diikuti dengan konsentrasi hambat minimum (MIC) ditentukan dari zona yang jelas. Hasil: Pengamatan diameter zona hambatan yang terbentuk, diameter zona hambatan yang dihasilkan oleh ekstrak biji jinten hitam dengan konsentrasi 50% sebesar 10,93 mm diikuti dengan konsentrasi 25% sebesar 8,06 mm, konsentrasi 12,5% sebesar 6,93 mm, konsentrasi 6,25% sebesar 5,16 mm, konsentrasi 3.125% pada 2.76 mm. Kesimpulan: Data ini menunjukkan bahwa ekstrak biji jinten hitam memiliki efek antibakteri yang jelas pada Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan penghambatan aktivitas bakteri lebih tinggi.
B Backgroud: Post-extraction infection is one of a major infection risk factor. Patients typically start with a dry socket, which may result in bacteremia, giving rise to more serious consequences, such as alveolitis and endocarditis. Nigella sativacommonly called ‘Black cumin’ is a plant from the Ranunculaceae family. Traditionally, this plant is used as a alternative remedy for various diseases. It has also been shown that the plant has additional properties, including antibacterial and antioxidant activities. Purpose: In this study, we examined the effects of extracts of black cumin seeds on the growth of Staphylococcus aureus, one of several organisms known to contribute to post-extraction infection. Methods: Test substances standardised extract of black cumin seeds and controls were then added to the Staphylococcus aureus plates. Following 3x24 hours further incubation, minimum inhibitory concentrations (MIC) were determined from the clear zones. Result: The observation of inhibition zone diameter are formed, the diameter of inhibition zone produced by black cumin seeds extract with a concentration of 50% by 10,93 mm followed by a concentration of 25% by 8,06 mm, the concentration of 12.5% amounting to 6,93 mm, the concentration of 6.25% by 5,16 mm, concentration of 3.125% at 2,76 mm. Conclusion: These data show that black cumin seeds extract has a clear antibacterial effect on Staphylococcus aureus. The higher the concentration of which used the inhibition of bacterial activity is higher.