L Latar Belakang Pemeriksaan urin merupakan salah satu tes yang penting untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit. Pemeriksaan urin secara mikroskopik bertujuan untuk mengidentifikasi/mendeteksi kelainan ginjal atau saluran kemih. Pemeriksaan sedimen urin harus menggunakan sampel urin segar dan harus diperiksa paling lambat dua jam setelah urin ditampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penundaan waktu terhadap hasil pemeriksaan sedimen urin secara mikroskopik.MetodePenelitian ini merupakan penelitian penelitian eksperimen dengan desain pra eksperimen one group pre test post test design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Trisakti dengan jumlah sampel sebanyak 7 untuk sampel urin leukosit, 7 sampel urin eritrosit, dan 3 sampel urin silinder.HasilHasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata dari setiap penundaan waktu baik pada sedimen urin leukosit, eritrosit, dan silinder. Berdasarkan uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh penundaan waktu terhadap sedimen urin leukosit (p value = 0,003), sedimen urin eritrosit (p value =0,002), dan sedimen urin silinder (p value =0,046)KesimpulanPenelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penundaan waktu terhadap hasil pemeriksaan sedimen urin. Semakin lama penundaan maka akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas urin yang diperoleh. Sebaiknya pemeriksaan sedimen urin tetap dilakukan segera setelah urin ditampung