Perancangan bangunan mixed-use bebasis transit-oriented development dengan pendekatan integrasi di Jatinegara
K Kepadatan penduduk kota Jakarta terus meningkat, sehingga mengakibatkan berbagai masalah kota khususnya kemacetan dan urban sprawl. Salah satu penyebab kemacetan adalah antara lokasi tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang jauh. Salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan dan mencegah urban sprawl adalah konsep mixed-use yang mengusung tema one-stop-living. Bangunan mixed-use biasanya menampung fungsi hunian, rekreasi, dan bekerja pada satu tempat, biasanya berupa apartemen (rumah susun), mall, kantor, dan hotel. Dalam proyek ini, bangunan mixed-use terdiri dari apartemen kelas menangah, pusat perbelanjaan, dan hotel transit. Fungsi mixed-use pada proyek ini didukung dengan konsep Transit-Oriented Development dimana fokusnya pengunjung dan penghuni dapat menggunakan moda transportasi dengan nyaman. Kedua konsep ini kemudian dirancang menggunakan pendekatan integrasi.
J Jakarta is the most populous city in Indonesia with increasing density. This problem causes various other problems, such as traffic jam and urban sprawl. The mobility of Jakarta citizens is the major cause of this traffic jam. One of the solutions to reduce these problems is the concept of mixed-use building with an approach of one-stop-living. A mixed-use building normally consists of residential, recrealtional, and work places in a form of apartment, shopping mall, and office in one single building. In this case, this mixed-use building consists of apartment, hotel, and shopping mall. The mixed-use is also supported by the concept of Transit-Oriented Development that is going to be explained later. These two concepts are then compiled using an approach of integration.